INIJABAR.COM,
Purwakarta - Akibat dari ulah debtcollector yang diduga suka melakukan
premanisme dalam menagih tagihan dana pemilik kendaraan baik roda dua maupun roda empat bahkan juga kerap mengeluarkan ancaman
kekerasan dan kata-kata tak sopan.
Hal ini dipandang serius oleh beberapa organisasi kemasyarakatan mas, setelah LSM Amarta kini giliran Ormas Gibas Resort Purwakarta angkat bicara.
Ketua
Gibas Resort Purwakarta, Hari Kristiawan mengatakan, persoalan external
ini atau Debt Collector (DC) dan sering disebut Mata Elang (Matel)
adalah persoalan yang sangat serius yang sudah sangat meresahkan warga,
seperti yang baru saja terjadi, seorang warga Kiara Pedes dirampas
motornya oleh lima orang debt collector di perempatan Cikeuyep.
"Ini harus
segera di tangani oleh pihak Polres Purwakarta sekaligus melakukan
langkah - langkah yang tegas, dan kita harus berani mengatakan perang
terhadap external karena ini sudah tidak bisa di biarkan,kasihan
masyarakat motornya di ambil,di tinggal di jalan dan yang lebih
ironisnya motornya tidak di serahkan ke leasing justru di simpan di
tempat yang punya dana talang dan konsumen harus menebusnya dengan dalih
dana tarik tidak bisa tolerir oleh karena itu kami Gibas Resort
kabupaten Purwakarta mengutuk dengan tegas sikap dari external
tersebut,"ucapnya.Senin (30/7/2018).
Ditambahkan dia, jangan
sampai masyarakat menjadi pengadilan sendiri buat external yang sudah
banyak contoh di daerah luar, karena masyarakat sudah geram terhadap
tingkah laku externa.
"Kami akan melakukan aksi terhadap
leasing -leasing yang ada di Purwakarta guna mencegah sikap yang tidak
baik dari external atau DC sebagai langkah pertama untuk mendorong
kepolisian agar melakukan langkah kongkrit dalam memberantas
Debtcollekto yang Arogan"pungkasnya.(Cep)