SDN Bulak I, Jatibarang, Indramayu |
Saminah menuturkan kronologis kejadian pengusiran anaknya dari ruang kelas di hari hari Selasa (8/1/2019). Saat TA sedang memberikan pelajaran di dalam kelas V, melihat kedua siswa berinisial AL yang merupakan anak dari Suminah, bersama temannya berinisial AD terlihat malah asyik bercanda tidak memperhatikan gurunya yang sedang mengajar.
TA pun naik pitam, kata Saminah, lalu keduanya muridnya itu diusir dari kelas sambil menyerahkan buku raport ke kedua siswanya itu, juga meminta mereka pindah dari sekolahan tersebut.
“Seharusnya saya sebagai orang tua siswa dipanggil ke dua orang tua anak itu dipanggil terlebih dahulu atau diberi surat resmi oleh pihak sekolah lalu diajak bermusyawarah untuk mencari solusi terbaiknya apalagi salah satu wali murid itu adalah tukang kebun di sekolahan tersebut."papar Saminah.
Saat media Inijabar, mencoba mencari informasi tentang oknum guru yang telah mengusir kedua murid. Informasinya oknum guru tersebut masih berstatus honorer. Dan tanpa sepengetahuan kepala sekolah memutuskan mengusir kedua siswa tersebut.
Saminah menjelaskan, kondisi anaknya kini selalu menangis. Dan keduanya tak mau berangkat sekolah walaupun sudah dibujuk olehnya.
Dia pun berinisiatif konfirmasi pada TA selaku guru melalui ponsel, menanyakan tentang pengusiran anaknya.
Sementara itu, TA mengaku, pengusiran tang dilakukannya cuma untuk menggertak kedua siswanya tersebut agar tidak bercanda saat pelajaran berlangsung.
"Betul bu, pasangan Al, dan AD, nakal, punten sudah saya tegur halus, saya juga kasian sama Al, tolong bilangin ke anak ibu suruh jangan nakal, terus disuruh pindah itu hanya untuk menggretak, karena AL. dan AD sudah sering dibawa kekantor, saya minta kerja sama saja sama ibu agar tidak terpengaruh sama anak, ya bilangin saja sama anaknya suruh berangkat lagi ke sekolah,"tulis AT saat membalas SMS dari Saminah.
Pihak sekolah hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi,(Sai)