inijabar.com, Kabupaten Bogor- Polemik proyek RSUD Leuwiliang di tahun 2020 ini terus bergulir, dari mulai sidak Anggota DPRD Komisi 4, Komisi 3 Kabupaten Bogor juga Inspektorat, hingga demo mahasiswa yang berakhir ricuh pada Kamis kemarin 17 September 2020.
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil V yang juga mantan Ketua Komisi II Periode 2014 - 2019, Yuyud Wahyudin berkisah tentang bagaimana upaya para anggota dewan, khususnya yang berasal dari Dapil V dalam hal mencari sumber dana untuk penambahan ruang rawat inap untuk RSUD Leuwiliang sejak tahun anggaran 2016.
"Proses mewujudkan penambahan gedung dan ruang rawat inap di RSUD Leuwiliang tersebut butuh proses panjang, dari sejak Direktur RSUD yang lama hingga baru dapat diwujudkan tahun anggaran 2020 ini", jelas Ir. Yuyud Wahyudin yang akrab disapa Kang Yuyud ini.
"Saya berharap, kepentingan masyarakat Bogor Barat terhadap layanan RSUD Leuwiliang tidak terhambat oleh polemik yang ada saat ini. Polemik itu bisa diselesaikan sesuai dengan regulasi yang ada tetapi tidak menghambat penyelesaian pekerjaan."ucapnya.Senin (21/9/2020).
"Ya kami dulu prihatin tentang keterbatasan ruang rawat inap, dari 2016 hingga saya 2019 sebagai anggota DPRD kabupaten Bogor saat itu kami upayakan penambahan untuk hal tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, selain proses mendapatkan alokasi anggaran tahun 2020 ini, yang menjadi trending topik hingga saat ini lebih baik mengawal bersama proyek tersebut, tambah mantan anggota Dewan yang menetap dan putra asli Leuwiliang ini.
"Ya sebagai putra daerah, kami senang dengan juga dengan kritik kawan-kawan muda dengan demo, namun saran saya pembangunan tambahan 144 kamar ditahun 2020 jangan dihambat, kita tunggu sampai selesai, kalau ada yang gak bener ya sendiri juga akan laporkan", imbuh Yuyud lagi.
Diakhir wawancara, ia pun berharap semua yang dilakukan semata-mata untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat dan penambahan fasilitas ruang rawat inap dapat dirasakan manfaatnya buat masyarakat kabupaten bogor wilayah barat. (Dn)