inijabar.com, Kota Bekasi- Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI) menggelar aksi menuntut janji Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat momen Pilkada 2018.
Menurut Ketua FPHI Firman mengungkapkan, waktu tahun 2018 Rahmat Effendi mau mencalonkan diri di Pilkada sebagai Wali Kota Bekasi. Saat itu beliau datang ke sekretariat FPHI dan berjanji di atas materai untuk mengangkat 140 guru honorer menjadi PNS.
"Waktu itu bapak Rahmat Effendi datang ke Basecam kami dan menandatangani perjanjian akan mengangkat teman-teman honorer menjadi PNS. Pemberian peningkatan status dari honorer menjadi CPNS sejak satu tahun terpilih sampai satu periode lima tahun. Tahapan skema tahun pertana 25 honorer melalui FPHI dan seterusnya. Tahap Kedua sebanyak 25 honorer. Tahap ketiga 25 honorer, Tahap keempat 25 honorerdan Tahap kelima 20 honorer,"ungkap Firman.
Untuk itu pihaknya terpaksa mengingatkan kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi unutk merealisasikan kesepakatan tersebut dengan jujur dan tulus sesuai kesepakatan.
"Kami orang kecil hanya berstatus guru tenaga pendidik dan kependidika non ASN di Kota Bekasi berharap bisa direalisasikan sesuai kesepakatan tapi jika memungkinkan kami tidak mempermasalahkan teknis. Yang kami harapkan realisasi sejumlah 120 orang terakomodir sesuai yang ditandatangani kesepakatan,"tandasnya.
Bukan hanya itu, Firman juga mengeluhkan, para guru honorer yang selalu dipermasalahlan seperti soal peningkatan status.
"Perlu diketahui perjuangan kami selalu dipersalahkan dari mulai peningkata status kami saat itu dari pendidik dan tenaga kependidikan yang telah mengabdi menjadi GTK non ASN dengan mendapatkan SK tersebut dan gaji saat itu diangkat Januari 2017. Karena kami aksi dan menggugat karena banyak TKK baru yang datang ke sekolah kami dengan masa kerja yang diberikan langsung dari BKPPD saat itu. Dasar kami menuntut keadilan meningkat status.(*)
