Miris, Proyek Meubeler 2021 Tak Sampai ke SDN Bojong Menteng VII

Redaktur author photo





inijabar.com, Kota Bekasi- Sebagian ruang kelas yang berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Menteng VII, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terlihat rusak dan tidak mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Padahal tahun 2021 proyek meubeler (meja kursi dan lemari) untuk SD Negeri dan SMP Negeri sudah didistribusikan.



Kepala Sekolah SDN Bojong Menteng VII, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Muntarti menyatakan kepada media, Jum'at (17/12/2021) bahwa sekolah tersebut bertahan dalam kondisi yang memperihatinkan selama kurang lebih lima tahun serta menurunnya jumlah siswa yang minat belajar ditempat tersebut.


“Kami sudah mengusulkan perbaikan, bahkan hampir setiap tahun. Akan tetapi tidak ada tanggapan sampai saat ini. Padahal surat permohonan perbaikan sudah kami berikan kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi bahkan Disperkimtan Kota Bekasi. Kondisinya ada tiga ruang belajar dan satu gudang yang sudah tidak dapat di gunakan. Bahkan atap sekolah pum sudah pada rusak tentu sangat berbahaya untuk siswa,”katanya.


Lebih lanjut, Muntarti menjelaskan sebelumnya ada 750 siswa yang belajar disekolah tersebut, akan tetapi dirinya mengaku saat ini hanya tinggal 250 siswa yang masih bertahan. Hal tersebut terjadi karena kondisi sekolah yang tidak memadai dari segi fasilitas.


“Awalnya siswa kami ada sekitar 750 tapi sekarang tinggal 250, itu karena mereka memilih sekolah lain yang lebih aman meskipun jauh. Tapi kami tak putus asa, setiap tahun kita terus melaporkan kondisi sekolah ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi,"ujarnya.


Terpisah, Kepala Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengaku saat ini sedang terkendala anggaran untuk proses perbaikan sekolah tersebut, bahkan dirinya sudah mengetahui kondisi sekolah serta meja dan kursi belajar tersebut telah mengalami kerusakan.


“Saya sudah tahu, nanti dilihat lagi dah. Ini karena anggarannya belum ada, nanti kami usulkan lagi. Tahun ini belum ada perbaikan, mungkin tahun depan,"jelasnya.


Lebih lanjut, Kepala Bidang  Bangunan Gedung Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Giarto mengatakan, seharusnya seharusnya gedung sekolah sudah diperbaiki dan memiliki dua lantai.


“Sudah ada usulannya. Tapi kayaknya di APBD 2022 juga belum dianggarkan. Paling di perubahan (APBD Perubahan) 2022 mungkin. Harusnya sekolah itu sudah ditingkat,”ungkapnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini