inijabar.com, Kota Bekasi- Sejumlah staf di Dinas Ketahanan Pangan (Diketapang) Pemkot Bekasi telah diperiksa di Polres Metro Bekasi Kota beberapa hari lalu terkait adanya laporan program pembuatan kandang domba dan operasional pembiakan budidaya domba.
Program tersebut tercatat menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) untuk pembuatan kandang sebanyak 100 kandang di 11 kecamatan se Kota Bekasi dengan nilai Rp1,9 miliar dan perlengkapan budidaya domba sebesar Rp.4.38 miliar.
Pantauan inijabar.com, di salah satu kandang domba di wilayah Bekasi Timur diketahui bahwa program tersebut dalam pengelolaannya di bawah kelompok binaan yang berisi 10 orang dan kelompok ini diberi kan domba sebanyak 11 ekor domba yang terdiri 1 domba jantan, 10 ekor betina.
"Iya dikasih 11 ekor, satu ekor yang laki (jantan) dan 10 betina. Nanti dalam 2 tahun kalau sudah berkembang harus dikembalikan yang 10 ekor domba nya. Setelah itu domba itu jadi milik kita,"ucap salah satu anggota pengelola program pembiakan domba tanpa mau ditulis namanya. Kamis (27/1/2022).
Saat ditanya berapa biaya pembangunan kandang domba tersebut, dirinya mengaku hanya menyiapkan lahannya aja. Tapi kalau biaya pembuatan kandang dia mengaku tidak tahu.
"Kan semua tukang kan mereka (Dinas Ketapang) yang ngerjain. Kita disuruh nyiapin kopi ama makan tukang aja. Jadi kita ga tau berapa biaya pembuatan kandang itu,"ungkapnya.
Dirinya menyebut dalam kelompok tersebut berisi 10 orang, 9 orang merupakan kerabat nya dan 1 orang rekomendasi dari dinas (Dinas Ketapang).
"Kan 9 orang itu saudara saya semua, nah satu orangnya itu dari dinas dah,"ucapnya seraya menyebut nama orang berinisial E.
Melihat kondisi bangunan kandang berukuran lebar 4 meter panjang sekitar 6 meter dengan kerangka baja ringan dan atap berbahan fiber plastik yang diprediksi kurang dari Rp3,5 jutaan.
Kemudian kelompok ini diberikan pangan untuk domba sebanyak 46 karung. Namun dari pantauan di lokasi bahan pangan tertulis di karungnya pangan untuk sapi.
"Iya, pada ga doyan itu dombanya, sekarung ge belom abis-abis itu dari awal bulan ini (Januari 2022). Tetep aja maunya rumput tuh domba,"ujarnya dengan logat Bekasi yang kental.
Senada diceritakan salah satu kelompok bernama Sarman, dirinya mengaku juga diberikan 11 ekor kambing atau domba untuk sekaligus dipelihara. Dimana nanti jika berkembang dengan baik pihak peternak diwajibkan mengembalikan di 18 bulan pertama sebanyak lima ekor kambing dan kemudian di 24 bulan berikutnya enam ekor.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketapang Herbert Panjaitan saat dihubungi belum merespon.
Selain penganggaran domba atau kambing yang bernilai fantastis, dalam situs lelang pihak dinas ketahanan pangan juga menganggarkan tender dengan nomor kode 29948656 pengadaan bahan dan perlengkapan budidaya domba yang mencapai nilai yang fantastis juga sebesar Rp4,38 miliar.(*)