Inijabar.com, Kota Bekasi - Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan telur ayam, Say Monanggedeon, warga di Jalan Pintu Air, Gang Dapur Sintha, RT04, RW01, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, beternak ayam petelur di lingkungan tempat tinggalnya.
Saat dikonfirmasi Inijabar.com, Monang sapaan akrabnya mengatakan, latar belakang dirinya beternak ayam petelur tidak lain karena masih tingginya harga telur ayam dipasaran.
"Saya beternak ayam petelur karena dilatarbelakangi masih tingginya harga telur ayam saat pandemi ini," ungkapnya, Sabtu (12/2/2022).
Dikatakannya, dirinya sudah beternak ayam petelur sejak tahun 2000 yang lalu, dirinya mulai memelihara ayam petelur sebanyak 10 ekor ayam.
"Awalnya sih, saya memelihara 10 ekor ayam petelur dan mampu menghasilkan 9 butir telur," jelas Monang.
Lambat laun, akhirnya dirinya memutuskan memelihara sebanyak 100 anak ayam petelur sampai saat ini.
"Sekarang saya memelihara 100 ekor ayam petelur," katanya menambahkan.
Dari 100 ekor ayam tersebut, aku Monang, saat ini ia mampu menghasilkan sebanyak 80 butir telur yang ia jual ke warga di lingkungan tempat tinggal seharga Rp25.000 ribu per kilogramnya.
"Saat ini perhari ayam-ayam saya mampu menghasilkan 80 telur ayam dan dijual seharga Rp25.000 ribu per kilogramnya," paparnya penuh semangat.
Selain dijual ke warga, telur-telur tersebut juga untuk dikonsumsi pribadi bersama keluarganya dan kerap kali dibagikan ke warga disekitar tempat tinggalnya.
Ia berharap, dengan beternak ayam petelur di lingkungan tempat tinggalnya, mampu meringankan warga terlebih harga telur yang saat ini masih tinggi.
"Saya berharap apa yang saya lakukan dapat membantu warga dalam memenuhi pasokan nutrisi dimasa pandemi ini dan meringankan beban warga akan harga telur ayam yang masih tinggi dimasa pandemi ini," tandasnya.(giri)