![]() |
Penandatanganan kerjasama (MoU) antara Pemkot Bekasi dengan PT.Moratelindo pada 25 Februari 2022. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Kerjasama antara Pemkot Bekasi dengan PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) untuk pembangunan prasarana telekomunikasi bawah tanah (ducting) dan menara telekomunikasi di ruas jalan Kota Bekasi dalam rangka pengembangan kota pintar (smart city) ternyata belum diketahui anggota DPRD Kota Bekasi.
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Faisal SE saat dikonfirmasi inijabar.com, mengaku belum tahu soal kerjasama dalam hal pengembangan teknologi digital tersebut.
"Belum tahu soal itu, ga ada itu,"ucap politisi asal Partai Golkar tersebut. Jumat (21/10/2022).
Faisal menyebut, harusnya sebelum ada MoU (penandatanganan kerjasama) tersebut anggota DPRD Kota Bekasi diajak urun rembuk.
[cut]
"Harusnya kan diajak ngobrol dulu lah. Bagaimana visibilitis studi nya, bagaimana soal dampak sosial saat pengerjaan proyek tersebut. Bagaimana payung hukumnya, apakah perlu dibuat Perda atau kedepannya di buat BUMD terkait Teknologi Informasi berbasis digital ini,"ungkap Faisal.
Dirinya menegaskan, mendukung apapun bentuk investasi yang masuk ke Kota Bekasi selama untuk kemaslahatan warga Kota Bekasi. Namun tidak boleh investasi malah melanggar hukum apalagi sampai mangkrak.
"Kita support lah apapun investasi itu demi untuk kemaslahatan masyarakat. Tapi harus sesuai mekanisme nya agar tidak berdampak hukum, apalagi sampai mangkrak pengerjaannya,"ucapnya.
Sekedar diketahui, Pemkot Bekasi dan PT Moratelindo sepakat bekerjasama dalam hal proyek prasarana telekomunikasi bawah tanah. Proyek yang diwacanakan menelan investasi sebesar Rp 1 trilyun ini akan membuat ducting sepanjang 608.673 meter termasuk pembangunan 373 menara telekomunikasi selular.
[cut]
Wakil Presiden Moratelindo Jimmy Kadir menegaskan proyek tersebut pengerjaannya dalam kurun waktu 3 tahun.
"Rencana pengerjaan proyek ini akan dilaksanakan di ruas jalan Kota Bekasi dengan perkiraan panjang jalur saluran ducting 608.673 meter dan perkiraan pembangunan sebanyak-banyaknya 373 menara telekomunikasi seluler (mikro seluler/micro cell pole/MCP) di jalur jalan Kota Bekasi," kata Wakil Presiden Moratelindo Jimmy Kadir dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat 25 Februari 2022.
Jimmy mengatakan, rencana pembangunan proyek tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama penyediaan prasarana pasif telekomunikasi yang berlangsung pada Jumat 25 Februari 2022 di Media Centre Patriot Candrabagha, Kota Bekasi.
Ia mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun, Moratelindo dan anak perusahaannya telah membangun proyek infrastruktur telekomunikasi di Indonesia melalui kerja sama dengan pemerintah pusat maupun kota.
Kerja sama ini diawali dengan peresmian pembangunan proyek strategis nasional infrastruktur Palapa Ring Barat pada 2018 dan diikuti peresmian Palapa Ring Timur pada 2019 oleh Presiden Joko Widodo.
[cut]
Jaringan Palapa Ring Barat sudah mulai beroperasi sejak 2018, sedangkan Jaringan Palapa Ring Timur mulai beroperasi sejak 2019.
Pada Desember 2019, Moratelindo juga membentuk kerja sama operasi bersama PT Bhumi Pandanaran Sejahtera (Perseroda) yang dilanjutkan dengan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Januari 2020 dalam proyek penyediaan pelayanan publik prasarana pasif telekomunikasi.
Dalam proyek ini, KSO BPS-Moratelindo membangun, mengimplementasikan, dan mengoperasikan ducting di ruas jalan Kota Semarang dengan panjang 506.064 meter dan menara telekomunikasi selular di Kota Semarang.(*)