inijabar.com, Jakarta- Jambore Hortikultura hari perdana bertemakan bawang putih. Tak hanya pemecahan rekor MURI, kegiatan turut diwarnai Talkshow dan demo masak bertemakan, Bangga dengan Bawang Putih Nusantara. Dengan menghadirkan praktisi, akademisi berikut pelaku usaha di bidang bawang putih, peserta yang hadir secara offline maupun online diedukasi aneka manfaat dan potensi bawang putih nasional.
“Bawang putih lokal kita kaya akan allicin. Sebagaimana diketahui, allicin adalah salah satu senyawa yang ada di bawang putih yang berfungsi sebagai antibakteri pada bakteri gram positif dan gram negatif. Meskipun bawang putih lokal kita kebanyakan berukuran kecil, namun wanginya dan rasanya jauh lebih kuat dari pada produk impor,” terang Prihasto.
Meskipun demikian, Prihasto menambahkan bahwa tidak semua bawang putih lokal berukuran kecil.
“Kita punya varietas tawangmangu baru dan yang ukuran siungnya menyamakan bawang putih impor. Selain itu lumbu hijau, lumbu kuning, jangkiriah adro juga berukuran relative besar yang tentunya jika diikuti perlakuan tanam yang baik,"ujarnya.
[cut]
Pusat Kajian Hortikultura Tropikika, Prof Sobir mengatakan bahwa varietas lumbu putih pun berpotensi berukuran besar. Penelitian yang dilakukan pada IPB University menunjukkan bahwa jika umumnya bawang putih ditanam pada dataran tinggi, maka kini tengah dilakukan mutasi genetis.
“Kami tengah melakukan penelitian untuk mutase genetis untuk lumbu putih. Hal ini dilakukan agar bawang putih yang umumnya ditanam di dataran tinggi, kami upayakan untuk bisa dibudidayakan di dataran rendah,”tutur Sobir.
Kandungan allicin yang terdapat pada bawang putih diakui praktisi kesehatan, Dr Boyke memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk bagi para pria.
“Jadi memang bawang putih ini memiliki kemampuan menjaga kejantanan pria. Rutin mengkonsumsi bawang putih setiap hari terbukti menjaga vitalitas pria. Bahkan bagi para pasien wasir, rutin mengoleskan bawang putih ke area yang terinfeksi mampu mengurangi efek iritasi,” papar Boyke.
[cut]
Hal ini, kata Boyke, dikarenakan kemampuan bawang putih untuk mengencerkan darah. Rutin mengkonsumsi bawang putih membantu pancreas menjadi baik sehingga otomatis diabetes menjadi baik.
“Tekanan darah tinggi juga bisa turun dalam satu bulan. Secara umum, asalkan menerapkan pola hidup sehat, pola makan yang sehat disertai olahraga rutin,"ucapnya.
Praktisi Jus Bawang Putih Power-G, Cik Mirah mengatakan bawang putih sangat baik untuk menjaga stamina. Berawal dari niatan itu, jus buatannya dikembangkan hingga ke skala bisnis.
“Orang mengenalnya sebagai ibu bawang. Dulunya ini upaya saya untuk menjaga kesehatan. Waktu itu ada keluarga terkena sakit jantung. Ketika saya membuat jus bawang putih dan rutin dikonsumsi, terbukti penyakit jantung yang diderita relative stabil dan tak mengalami keluhan. Dari situlah jus ini saya kembangkan. Tidak hanya baik untuk jantung dan melancarkan peredaran darah, namun juga untuk asam urat dan penyakit prostat seperti yang disampaikan Dr Boyke,” terang Cik Mira.
[cut]
Turut meramaikan, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie Nusantara sekaligus pemilik Bakso Petruk, Lasiman mengatakan bahwa event ini adalah kesempatan yang unik untuk mengangkat bawang putih nasional.
“Sebenarnya bawang putih itu 70 persen dikonsumsi pedagang bakso. Untuk 5 kg sapi untuk bakso itu memerlukan 0,5 kg bawang putih. Sedangkan bumbu bakso bisa 0,5 kg. Artinya kami pakai sebulan 3,5 ton. Selama ini kami menggunakan bawang impor. Kami sulit cari baput lokal. Kami menginginkan utk menggerakan tanam baput agar kebutuhan baput selalu ada. Nah klo kehilang baput sama aja makan tanpa garam. Jika beralih ke baput lokal, kami siap tampung asalkan ada stok,”pungkas Lasiman.(*)