Kepsek SDN Duren Jaya I Akui Muridnya Jadi Korban Chiki Ngebul

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi - Sebelum dikeluarkannya imbauan oleh Kementerian Kesehatan RI, salah seorang murid di SDN Duren Jaya I Bekasi jadi korban chiki ngebul. 


Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Duren Jaya I Bekasi, Hj. Rosmawatika membenarkan jika salah seorang muridnya yang duduk di bangku kelas 5 menjadi korban chiki ngebul. 


"Benar mas, salah seorang murid kami jadi korban chiki ngebul beberapa waktu yang lalu," katanya kepada inijabar.com, Jumat (13/1/2023).


Hanya saja, kata dia, kejadian tersebut sebelum dikeluarkannya imbauan dari Kemenkes RI. 


"Tapi kejadiannya sebelum adanya imbauan dari Kemenkes RI dan itu juga belum lama terjadinya," akunya. 

[cut]



Ia pun menceritakan kronologis kejadian tersebut. Awalnya, ada pedagang chiki ngebul di lingkungan sekolahnya di SDN Duren Jaya I Bekasi. Karena dianggap unik oleh murid disini bisa mengeluarkan asap, salah seorang murid kami pun membelinya. 


"Tidak lama setelah dibeli dan dikonsumsi, murid kami mengeluhkan sesak nafas dan perutnya sakit kepada temannya," jelasnya. 


Karena khawatir, lalu beberapa orang temannya pun menyuruh agar murid tersebut duduk di bangku belakang kelas dan melaporkannya ke guru. 


"Teman-temannya akhirnya melaporkanya ke guru disini karena merasa khawatir dengan kondisi temannya tersebut," ulasnya. 

[cut]



Setelah diperiksa oleh salah seorang guru, murid kami pun mengeluh sesak nafasnya dan perutnya yang sakit. Akhirnya, guru tersebut menepuk pungggung murid tersebut agar chiki ngebul yang dimakannya bisa dimuntahkan. 


"Alhamdulillah, setelah dilakukan pertolongan oleh salah seorang guru disini, akhirnya siswa tersebut memuntahkan chiki ngebulnya dan langsung dilarikan ke salah satu rumah sakit di Bekasi Timur untuk mendapatkan penanganan selanjutnya," terangnya. 


Dirinya pun menjelaskan, setelah melarikan muridnya ke rumah sakit, pihak sekolah mendatangi penjual chiki ngebulnya untuk dimintai keterangan dan diminta bertemu dengan pihak keluarga agar mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada keluarga korban. 


"Si penjualnya kami berikan pemahaman akan bahayanya chiki ngebul tersebut dan diminta untuk menemui keluarga korban untuk bertanggungjawab atas makanan yang menyebabkan muridnya tersebut dirawat selama 3 hari di rumah sakit," pungkasnya.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini