inijabar.com, Kota Bekasi - Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim (ARH), menyoroti keberadaan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
Saat dikonfirmasi inijabar.com, Arif menegaskan, saat ini di Kota Bekasi sendiri keberadaan RPH baru tersedia satu unit dan hal tersebut dinilai kurang memenuhi kebutuhan daging di Kota Bekasi.
"Kota Bekasi baru memiliki satu buah RPH," katanya singkat, Rabu (4/1/2023).
Dijelaskan Arif, seharusnya di Kota Bekasi sendiri, ketersediaan RPH-nya bisa mencapai 2-3 buah. Hal ini tidak lain untuk memenuhi kebutuhan daging bagi warga Kota Bekasi.
"Minimal 2-3 RPH ada di Kota Bekasi. Sehingga, kedepannya kebutuhan dagingnya tidak lagi disuplai dari luar kota," ujarnya.
[cut]
Selain itu, dengan jumlah RPH yang ditambah, nantinya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Bekasi itu sendiri.
"Jika RPH-nya ditambah, maka bisa menambah PAD," ulasnya.
Arif juga meminta kepada Pemkot Bekasi maupun dinas yang membanggakan untuk bisa memberdayakan para peternak sapi di Kota Bekasi itu sendiri. Sehingga, kebutuhan akan daging sapi nantinya tidak lagi disuplai dari luar Kota Bekasi.
Bukan tanpa alasan dirinya menyoroti hal tersebut. Selain memberdayakan potensi yang ada, dengan memaksimalkan keberadaannya, maka kebutuhan dagingnya pun akan tercukupi.
[cut]
"Berdayakan para peternak sapi yang ada di Kota Bekasi, sehingga kebutuhan dagingnya bisa diterpenuhi dan tidak mengambil dari luar Kota Bekasi. Karena kita kan tidak tahu apakah daging sapinya terbebas dari penyakit atau tidak, dan bisa mengurangi keberadaan daging sapi impornya," tegas Arif.
Selain itu, dirinya juga meminta agar Pemkot Bekasi bisa menyiapkan sarana serta prasarana hingga SDM pendukung di RPH tersebut.
"Sarana dan prasarana hingga SDM-nya, saya berharap bisa dipenuhi. Karena nantinya berkaitan dengan pengelolaan dari sisa pemotongan hewannya agar bisa terhindar dari penyakit," ujarnya.(giri)