Tetap Banjir, Warga Perum Jatibening Indah Adukan Kolam Retensi Tak Berfungsi Sejak Dibangun 2019

Redaktur author photo


Warga RW 10 Jatibening Indah bersama Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi ChairomanJ Putero saat meninjau kolam retensi yang tidak berfungsi dalam penanganan banjir di perumahan tersebut.


inijabar.com, Kota Bekasi-  Warga RW 010 Komplek TNI AL Jatibening Indah Pondok Gede mengadukan soal tidak berfungsinya Kolam Retensi yang dibangun melalui proyek.anggaran APBN.


Anggota Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro yang mendapat aduan dari warga langsung meninjau lokasi kolam Retensi tersebut, Jumat (17/2/2023).


"Kolam Retensi ini seharusnya digunakan untuk menangani banjir semacam folder lah. Karena dari kolam Retensi tersebut yang dilengkapi dengan pompa air, seharusnya bisa berjalan normal apabila desain nya bagus. Tapi justru kolam retensi itu seperti mengambang ke permukaan ke atas dari cakar ayamnya ke atas. Semuanya itu justru nggak berfungsi hampir naik 3 meter" ucap politisi asal PKS ini.


Kolam tersebut dibangun tahun 2019. Pada awal tahun 2020 terjadi banjir justru tidak berfungsi dengan yang diharapkan.

[cut]



Maka, kata pria yang akrab disapa Bang Choi ini, terjadi kesalahan baik dalam kontruksi retensi atau justru dari desain-nya yang dilihat dari lamanya pengerjaan yang sudah selesai tahun 2019, tapi tidak bisa berfungsi sampai sekarang bahkan isi kolam terisi dengan tanah.


"Bahkan untuk menurunkan permukaan kolam retensi itu harus digali tanah sekitarnya dan ini pun menyebabkan tanah galian tersebut menutupi jalan sehingga matinya Jalan menyebabkan kerugian bagi warga, mengganggu saluran air lambatnya apa surutnya air ketika tergenang di Kompleks termasuk keinginan bebas banjir dari retensi tidak berjalan sangat di sayang kan terjadi," tambah Chairoman.


Proyek kolam yang menelan anggaran senilai Rp11 miliar dari APBN dinilai gagal dan hanya mubazir tidak bermanfaat bagi penanganan banjir di lingkungan RW 10 Jatibening Indah Pondok Gede.


"Harus segera dilakukan redisain karna tidak berfungsi retensi tersebut. Proyek dari APBN ini tapi tidak tahu untuk pengerjaanya oleh dinas terkait. Harus bisa segera selesai karna sudah 3 tahun masalahnya. Padahal sudah di kunjungi oleh Plt Walikota di akhir 2022 tapi belum ada pelaksananya,"ujarnya.

[cut]



Choiruman meminta pada warga untuk segara dibuat surat pengaduan ulang. Biar bisa dipantau oleh DPRD dalam hal ini  Komisi II.


"Cukup besar sesungguhnya kita berharap adanya retensi itu bisa efektif ya untuk menangani banjir khususnya menampung genangan masuk ke sana lalu kemudian dipompa masuk ke kali atau saluran utama yang ada di samping retensi,"tandasnya.


Hal ini, kata dia, menjadi problem bahkan permasalahan utama, sehingga semakin tingginya genangan di komplek tersebut membuat lambatnya surutnya air jika terjadi  banjir di komplek tersebut.


"Harapan saya langsung harus segera dilakukan re-desain karena tidak berfungsi retensi tersebut harus dikaji secara teknis."pungkasnya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini