Ilustrasi |
inijabar.com, Kota Bekasi - Keberatan emak-emak soal acara wisuda di TK sampai SMA terus bergulir. Acara tersebut dinilai menjadi beban keuangan bagi sebagian kalangan ekonomi menengah ke bawah.
"Saya setuju banget acara wisuda hanya di mahasiswa yang lulus kuliah aja. Kemarin anak saya di TK saja lumayan besar keluar duit untuk wisuda di sekolah nya. Setelah itu mikirin buat biaya masuk SD nya. Gimna ga puyeng itu,"ucap Titin (42) salah seorang wali murid di TK negeri di Kota Bekasi. Jumat (16/6/2023).
Senada dikatakan, Sari (38) salah seorang warga yang anaknya baru saja lulus di SDIT swasta yang ada di wilayah Kecamatan Pondok Gede. Menurut dia, anggaran untuk wisuda anaknya hampir Rp800 ribu. Setelah itu, kata dia, pun harus berjuang lagi mencari uang untuk biaya masuk ke SMP.
"Kalau saya mau nya di TK sampai SMA ga usah ada wisuda-wisuda an lah. Pening juga nyari duit nya. Kalau ga diturutin kasihan bocah ya, nanti jadi minder lagi,"ungkapnya.
[cut]
Terpisah, Dosen Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Harun Al Rasyid, menyatakan, kegiatan kelulusan atau wisuda di tingkat TK, SD dan SMP, SMA tidak sesuai dengan peruntukannya.
Wisuda, kata dia, seharusnya dilakukan dengan tujuan memberikan proses pembelajaran bagi mereka atau disesuaikan dengan tingkatan umurnya, bukan mengcopy paste kegiatan wisuda seperti mahasiswa.
"Kebanyakan hal tersebut kegiatannya mengcopy paste seperti wisuda mahasiswa, dan hal ini saya rasa kurang tepat. Seharusnya lebih kearah menumbuhkembangkan kreativitas, kreasi serta adanya unsur pembelajaran," jelas Harun, Jumatn(16/6/2023).
Selain itu, kegiatan di tingkat atau usia mereka harus lebih kepada menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini. Sehingga tidak ada kesan horor ketika proses tersebut dilaksanakan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
[cut]
"Jangan sampai ada kesan horor karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Seharusnya lebih menitikberatkan kepada menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini," tambahnya tegas.
Harun juga mengingatkan, misalnya saja proses wisuda atau kelulusan yang dilakukan mendekati akhir tahun atau berbarengan dengan kegiatan masuk sekolah, hal ini sepatutnya harus dipertimbangkan kembali karena para orang tua juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
"Apalagi kegiatan kelulusannya berbarengan dengan masuk sekolah, maka hal tersebut perlu dipertimbanhkan lagi atau minimal konsepnya yang diubah, harus lebih mendidik," saran Harun.
Ia juga mengingatkan, kegiatan wisuda baik di tingkat TK, SD, SMP, SMA, maupun sederajat, mencopy paste wisuda yang dilakukan di tingkat mahasiswa atau perkuliahan dan hal ini harus dirubah main setnya.
[cut]
"Biasanya mengikuti proses seperti yang ada di tingkat mahasiswa, dan hal ini menurut saya harus dirubah, harus lebih mengedepan unsur edukasi," tegasnya.(giri)