Aksi unjuk rasa menuntut transparansi anggaran hibah KONi Cianjur. |
inijabar.com, Cianjur- Sejumlah massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Cianjur Bergerak mempertanyakan anggaran dana hibah yang diterima KONI Kabupaten Cianjur. Aksi dilakukan di Kantor Bupati Cianjur pada Jumat (11/8/2023).
Massa aksi juga menyerukan aparat penegak hukum untuk periksa Ketua KONI Cianjur Muhammad Abdul Azis Sefudin.
Dalam agitasi yang dibagikan massa aksi, pada tahun 2020, Bupati Cianjur Herman Suherman berjanji akan menambah anggaran KONI Kabupaten Cianjur bahkan hingga 400 persen.
“Saya prihatin ketika tahu anggaran KONI Cianjur. Makanya saya sampaikan kepada Ketua KONI Cianjur, saya akan kasih tambahan anggaran 400 persen,” kata Herman saat acara pengukuhan puluhan Koordinator Olahraga Kecamatan se Kabupaten Cianjur.l beberapa waktu lalu.
[cut]
Saat itu, Ketua KONI Kabupaten Cianjur dijabat oleh Iwan Mustofa, tetapi setelah Muhammad Abdul Azis Sefudin alias King Azis berhenti menjadi wakil DPRD dan pindah partai, Bupati Cianjur mengkonsolidasikan barisannya agar menantunya tersebut menjadi Ketua KONI Kabupaten Cianjur.
Kordinator aksi Tafa menyebut, adapun alasan kenapa tidak ada yang berani mendaftarkan jadi Ketua KONI, konon katanya berdasarkan informasi beredar mereka takut sama mantu bupati.
Tafa juga menyebutkan, anggaran untuk perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar Tahun 2022 dipersoalkan oleh sejumlah cabang olahraga (Cabor) yang berada di bawah naungan KONI Kabupaten Cianjur.
Bahkan beberapa Cabor melakukan mosi tidak percaya kepada ketua dan pengurus KONI serta Pemerintah Kabupaten Cianjur. Hal ini dilakukan, karena KONI Cianjur tidak memberikan kejelasan dan tidak transparan soal anggaran, baik anggaran persiapan, pembinaan dan lainnya.
[cut]
Beberapa perwakilan cabor sudah sering mempertanyakan biaya anggaran pembinaan untuk atlet. baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Pihak KONI Cianjur sendiri, namun King Azis tidak pernah merespon.
Tafa juga membeberkan, bahkan ketika itu, cabang olah raga angkat berat sudah tidak melakukan latihan dikarenakan terkendala dengan anggaran uang pembinaan latihan, dimana untuk cabor angkat berat di butuhkan biaya yang cukup besar, mulai dari vitamin, dan hal lainnya, Padahal untuk Porprov 2022 ditargetkan medali emas.
Di bawah King Azis, anggaran KONI Kabupaten Cianjur, tidak diimbangi prestasi, maka sudah saatnya evaluasi anggaran KONI Kabupaten CIanjur yang rawan menjadi bancakan dan digunakan kegiatan politik untuk pencalonan Kng Azis menjadi DPR RI dan merebut Kursi Bupati Cianjur.
"Sungguh memalukan, akhirnya Kabupaten Cianjur meraih juara kedua dari bawah yakni urutan ke 26 dari 27 Kabupaten dan Kota se Jabar dalam Porprov Jabar 2022,"tandasnya.(*)