Banjir merupakan bencana yang perlu diwaspadai di musim eralihan. |
unijabar.com, Kota Bandung- Perubahan cuaca yang akan terjadi perlu diwaspadai masyakarat. Potensi puting beliung dan banjir merupakan dampak pancaroba yang harus diwaspadai.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat saat ini mulai mengantisipasi terjadinya bencana di masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengungkapkan, meski intensitas hujan masih rendah dan baru turun di beberapa titik, pihaknya bersiaga untuk mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di masa transisi peralihan cuaca.
"Sebenarnya sudah November ini sudah mulai memasuki musim hujan, cuma intensitasnya mungkin masih tidak terlalu tinggi. Biasanya yang berpotensi di musim peralihan itu adalah angin puting beliung,"ungkap Hadi pada Rabu, (25/10/2023)
Menurutnya jika mangacu kepada BMKG, musim hujan akan terjadi pada awal November 2023 dengan intensitas rendah. Maka, Hadi mengimbau masyarakat untuk waspada karena saat ini wilayah Jabar sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba.
"Karena kalau berdasarkan prediksi itu puncak musim hujan itu di bulan Februari (2024). Jadi masyarakat diimbau waspada akan potensi bencana," ujarnya.
Selain puting beliung, kata Hadi, potensi bencana yang harus diwaspadai masyarakat dalam masa peralihan ini yakni bencana hidrometeorologi. Khusus di Bandung Raya, dia menyebut banjir dan tanah longsor harus jadi perhatian.
"Kalau bicara dominan sebenarnya untuk pada saat musim hujan itu ada dua yah, banjir sama longsor. Tapi kan yang mesti diwaspadai tetap angin puting beliung itu apalagi pada saat musim peralihan yah," ujar Hadi.
"Di Kota Bandung sendiri kan sebenarnya konturnya datar yah jadi akan lebih banyak potensi yang terlihat adalah potensi banjir. Tapi kalo misalnya wilayah Kabupaten Bandung, KBB yang memang konturnya banyak yang berbukit-bukit gitu, jadi tentu ada potensi longsor disitu," ucapnya.(*)