Massa aksi saat diterima wakil ketua DPRD Kota Bekasi Anim Imamudin bersama Wakil Ketua asal Gerindra Tahapan Bambang Sutopo dan anggota Fraksi Gerindra Ibnu Hajar Tanjung |
inijabar.com, Kota Bekasi- Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Maju Bekasi menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Bekasi terkait kasus jual beli proyek Pokir (pokok pikiran) salah satu anggota Frakis Gerindra, pada Senin (23/10/2023).
Mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Maju Bekasi sempat menduduki kursi pimpinan DPRD Kota Bekasi. |
Setelah melakukan orasi di depan gedung dewan. Massa aksi merangsek masuk ke ruang Paripurna dan menduduki kursi pimpinan dewan. Tidak berhenti di situ mahasiswa tersebut mencoba mendatangi ruang Fraksi Gerindra di lantai 3 gedung wakil rakyat tersebut.
Namun mereka hanya menemui ruang Fraksi Gerindra yang kosong dan terkunci. Massa akhirnya turun kembali dan berkat upaya petugas keamanan. Akhirnya perwakilan dari Fraksi Gerindra yakni Tahapan Bambang Sutopo.SH dan Ibnu Hajar Tanjung dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi Anim Imamudin menemui massa aksi di depan loby utama gedung DPRD Kota Bekasi.
Salah satu orator aksi Chris Manurung menyampaikan, kasus jual beli pokir anggota DPRD Kota Bekasi H.Mustopa diyakini, dilakukan juga oknum anggota dewan yang lain.
"Jual beli pokir tersebut juga melibatkan salah satu Caleg partai besutan Prabowo Subianto tersebut sebagai pembeli paket proyek aspirasi, sebanyak 30 titik. Dengan total RP 3.807.000.000 Tahun Akhir Anggaran 2023,"ungkap Chris. Senin (23/10/2023).
Namun sayangnya, seperti dilansir dari laporan di Polres Metro Bekasi Kota ternyata paket proyek tersebut sudah diberikan pada seorang kontraktor lain seperti dikutip ucapan Sekdis DBMSDA.
Massa aksi akhirnya membubarkan diri, setelah diberi penjelasan oleh wakil.ketua DPRD Kota Bekasi asal Fraksi PDIP Anim Imamudin.(riyan)