Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar Terus Gencarkan Usaha Padi Organik

Redaktur author photo


Padi organik


inijabar.com, Kota Bandung- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, Yanti Hidyatun Zakiah, di Bandung, Kamis, 2 November 2023, mengatakan, usaha pertanian padi organik menjadi kebutuhan di Jawa Barat.


Musim tanam padi di Jawa Barat akhir tahun 2023 yang dilakukan November ini, menggencarkan usaha pertanian pangan organik. Usaha pertanian organik merupakan solusi menciptakan pangan sehat dan mengatasi dampak perubahan iklim.


Usaha pertanian organik di Jawa Barat ditargetkan dapat berjalan kontinyu dengan luasan bertambah. Ada sejumlah wilayah di Jawa Barat yang dinilai cocok terus berkembang pertanian organik, dengan didukung kultur masyarakat pertanian setempat.


Belajar dari terjadinya dampak perubahan iklim dan kondisi tanah pertanian di Jawa Barat yang sudah jenuh bahan kimia, harus dilakukan cara memulihkan kondisi tanah. Cara yang ditempuh, adalah sistem pertanian organik, agar kembali tercipta keseimbangan alam.


“Jawa Barat itu memiliki potensi tinggi dalam gerakan pola hidup sehat dengan serba kembali ke alam. Sebab, Jawa Barat  dikaruniai alam yang subur serta sejumlah tumbuhan, hewan, dll, yang sangat mendukung ekosistem pertanian organik,”ucap Yanti.


Usaha pertanian organik juga merupakan salah satu jawaban, untuk mengatasi kondisi ketergantungan kepada pupuk kimia. Apalagi, alokasi pupuk kimia bersubsidi kini semakin ketat oleh pemerintah dan harganya terus meningkat.


Untuk meningkatkan minat dan kemampuan usaha pertanian organik, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sudah melakukan persiapan bimbingan teknis. Adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pemupukan, menjadi bagian penting produksi pertanian organik.


Di Jawa Barat secara umum telah dilakukan percepatan tanam kini menjadi andalan untuk mengejar produksi pertanian padi di Jawa Barat. Penyebab utama adalah situasi kondisi cuaca yang menjadi sulit ditebak, sebagai dampak perubahan iklim, sehingga berdampak pada konsisi lahan pertanian.

Share:
Komentar

Berita Terkini