inijabar com, Kabupaten Bekasi- Pertamina EP (PEP) Field Tambun melakukan inovasi sosial dengan penerapan Inovasi TALITA atau Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik Terintegrasi Anaerobik Baffle Reactor (ABR) - Klorinasi di Desa Kedungjaya, Kec. Babelan, Kab. Bekasi pada Kamis (16/11/2023).
Inovasi Sosial yang diterapkan pada masyarakat di Desa Kedungjaya ini berupa bantuan 1 set aplikasi TALITA yang efektif dalam pengolahan limbah domestic, khususnya limbah air rumah tangga yang diharapkan masyarakat dapat menerapkan untuk mengurangi limbah rumah tangga sehingga dapat mengurangi dan mencegah pencemaran air sungai.
TALITA sendiri merupakan inovasi yang diciptakan oleh tim HSSE PEP Field Tambun berupa teknologi pengolahan air limbah domestik dengan kombinasi Anaerobik Baffle Reactor (ABR) dan klorinasi menggunakan serat alam kapuk sebagai tambahan media filter. Media filter TALITA terdiri dari kerikil, ijuk, pasir silika, serat alam kapuk, dan karbon aktif yang mampu menurunkan beban pencemar organik.
“Semoga bantuan penerapan inovasi TALITA ini bisa merubah perilaku masyarakat agar kelestarian lingkungan tetap terjaga”, ujar Gondo Irawan selaku Senior Manager PEP Field Tambun
Sebelumnya warga menggunakan sarana air bersih tersebut untuk mencuci pakaian dan membuang air limbahnya langsung ke sungai. Dengan diterapkannya inovasi TALITA, kini air limbah yang dihasilkan warga diolah terlebih dahulu, sehingga air yang terbuang tidak mencemari lingkungan.
Saepuddin Jufri selaku Sekretaris Desa Kedungjaya yang turut hadir dalam acara serah terima TALITA menyampaikan terima kasih kepada perusahaan. “Inovasi ini sangat bagus. Semoga dengan diterapkannya TALITA dapat mengurangi pencemaran sungai,” tuturnya. Ia juga berharap inovasi TALITA dapat diterapkan secara meluas di lokasi lainnya di Desa Kedungjaya.
TALITA memanfaatkan serat alam kapuk sebagai salah satu media filter untuk mengolah air limbah domestik. Serat alam kapuk memiliki keunggulan berupa daya serap yang tinggi, mudah didapat, dan murah. TALITA mampu menurunkan kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) air limbah domestik hingga 87,2%, COD (Chemical Oxygen Demand) sebesar 87%, dan TSS (Total Suspended Solid) sebesar 47%.(*)