3 Jam Lebih Pj Walikota Bekasi Dicurhatin Para Disabilitas di Acara Ngobras IWO Kota Bekasi

Redaktur author photo

Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad bersama Pemred Inijabar.com yang juga sebagai Ketua IWO Kota Bekasi di acara Ngobras (Ngobrol Santai) bertema Disabilitas.

inijabar.com, Kota Bekasi-  Ikatan Wartawan Online (IWO) menggelar diskusi terkait kaum Disabilitas Kota Bekasi, Rabu (27/12/23)

Turut hadir pembicara Pj. Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad, Kadinsos Alexander Zulkarnain, Anggota DPRD Kota Bekasi Evi Mafriningsianti.

Dari penyandang Disabilitas turut hadir Ketua NPCI Kota Bekasi, Toni Budi Santoso, Penggiat UMKM Untuk Kaum Disabilitas Ibu Supeni dan LSM Sapu Lidi Teuku Imam Qobul.


Acara tersebut juga dimoderatori oleh Reporter Senior Danny Wahab dan dihadiri puluhan wartawan di Kota Bekasi.

Dalam sambutannya, Pj. Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad mengatakan bahwa pembangunan untuk menuju ramah Disabilitas sudah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya.

Namun dirinya mengakui, masih banyak kekurangan terkait pembangunan ramah Disabilitas tersebut. 

"Maka dari itu hari ini saya datang untuk berdiskusi terkait apa saja yang dibutuhkan oleh kaum Disabilitas," ucap Raden Gani Muhamad.

Dirinya menyebut, Kota Bekasi masih butuh pembenahan kembali terkait infrastruktur ramah Disabilitas.

Maka dari itu, dirinya yang baru menjabat 3 bulan lebih menjadi Pj. Walikota Bekasi terus berupaya untuk menjadikan Kota Patriot ini ramah Disabilitas

"Harus optimis Kota Bekasi ramah Disabilitas terpenuhi, maka dari itu saya kesini untuk menjaring kebutuhan apa saja yang menjadi prioritas kaum Disabilitas," ucap Raden Gani Muhamad.

Ketua NPCI (Nasional Paralympic Committe Indonesia) Kota Bekasi Toni Budi Santoso menceritakan perbedaan bonus pada atlit disabilitas dibanding dengan atlit olahraga dibawah binaan KONI di Kota Bekasi sangat timpang.

"Kalau atlit KONI dapat medali emas di seperti di level provinsi saja dapat Rp200 juta plus hadiah umroh. Lah atlit NPCI yang dapat medali emas cuma dapat Rp30 juta itu juga dipotong pajak,"cetus Toni disambut tawa yang hadir.

Senada dikatakan pelaku UMKM  disabilitas Paini menyebut, ada 3 ribu lebih penyandang disabilitas di Kota Bekasi artinya sekitar 12 persen butuh kesempatan dan peluang yang sama termasuk di sektor ekonomi.

"Kami memiliki Rumah Singgah yakni sebuah rumah kontrakan yang menampung para disabilitas dan kami berdayakan untuk membuat kueh-kueh. Dan kami tidak butih belas kasihan tapi butuh kesempatan dan support dari pemerintah,"ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Evi Mafriningsianti yang hadir mengakui meski sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Disabilitas. Namun implementasi di lapangan perlu pengawasan lebih intens lagi dari legilstif.

"Dan saya janji InshaAllah di dalam Pokir saya pada APBDP 2024 saya akan alokasikan sebagian untuk membantu kebutuhan alat-alat yang dibutuhkan pelaku UMKM disabilitas. Nanti kita kerjasama dengan OPD terkait yakni Dinas Sosial,"janji politisi PAN (Partai Amanat Nasional) ini.

Masih di acara yang sama pengamat sosial  Tengku Imam Kobul menyentil sarana untuk para disabilitas di beberapa instansi pemerintah Kota Bekasi belum ramah terhadap disabilitas.

"Coba kota lihat di gedung Pemkot Bekasi saja masih tidak ramah untuk akses disabilitas, termasuk di kelurahan Kayuringin dan di salah satu Puskesmas juga. Silahkan pak Pj Walikota dicek sendiri deh,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini