inijabar.com, Kota Bekasi- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, sebagai mitra Ibu Kota, Kota Bekasi yang memiliki penduduk lebih dari 2 juta jiwa dengan dinamika dan mobilitas yang tinggi sehingga memicu timbulnya permasalahan sosial yaitu kesehatan.
Pemerintah, kata Tanti, telah berupaya menyediakan berbagai fasilitas publik pelayanan kesehatan dalam mendukung program HIV dengan memiliki 48 Puskesmas dan 46 Rumah Sakit untuk konsling test HIV di Kota Bekasi dan ada 7 Rumah Sakit yang memberikan perawatan dukungan pengobatan,
"Diantaranya, RSUD Kota Bekasi, RS Ananda, RS Elizabeth, RS Hermina, RS kelas C Jati Sampurna, RS kelas C Pondok Gede, RS kelas C Bantar Gebang dan 6 Puskesmas yang telah memberikan pelayanan PDP HIV yang di support oleh anggaran global fun HIV pusat,"ucapnya saat menghadiri peringatan Hari AIDS se Dunia 2023 di Griya Wulansari Margajaya Bekasi Selatan. Kamis (28/12/2023).
Dirinya berharap kolaborasi dan komitmen semua pihak dalam penanggulangan HIV di Kota Bekasi.
"Atas nama pemerintah Kota Bekasi mengucapkan selamat memperingati hari AIDS sedunia tahun 2023, semoga kedepan tetap tulus terjalin kolaburasi dan komitmen bersama oleh semua pihak dalam penanggulangan HIV di Kota Bekasi,"ujarnya.
Sementara, Sekjen Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bekasi Arif Rahman mengingatkan agar menghindari prilaku beresiko tertular HIV/AIDS.
"Empati masyarakat terkait physico sosial orang pada penderita HIV/AIDS, serta meningkatkan semangat hidup orang yang terpapar HIV/AIDS untuk tetap bekerja secara produktif,"kata Arif.
Masih di acara yang sama Ketua Forum LSM Jawa Barat Daniel Ramadhan mengungkapkan, dulu di tahun 2006 hanya tiga puskesmas yang dapat melayani tes HIV.
"Namun kini di tahun 2023 hampir seluruh puskesmas yang ada di Kota Bekasi dapat melayani tes HIV. Artinya Kota Bekasi peduli terhadap masyarakatnya meski populatif angka HIV di Kota Bekasi saat ini 5700 orang,"tuturnya.
Daniel memuji Dinkes Kota Bekasi yang memudahkan dalam pelayanan tes HIV dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit swasta ataupun klinik swasta.
"Jadi secara kuratif Dinas Kesehatan Kota Bekasi sudah luar biasa hanya saja yang masih menjadi PR adalah apakah hanya tim kesehatan saja,"sindirnya.
Dengan Penthahelix ini, kata dia, diharapkan semua pihak seperti akademisi, dunia usaha, komuniti, masyarakat, goverment, dan media juga berkontribusi dalam penanggulangan HIV ini.
"Karena HIV itu bukan isue ucapan saja, namun isue sosial dan ekonomi ada di dalamnya dan jika kita ingin berhasil kita harus berbagi peran,"tandas Daniel.(*)