inijabar.com, Kota Bekasi- Sejak dimulainya peralihan melalui serahterima pengelolaan lahan parkir kawasan perkantoran ruko Sentra Niaga Kalimalang 1,2 dan 3, Perumda Mitra Patriot (Perseroda) Kota Bekasi dianggap tidak profesional.
Pasalnya pengelolaan yang sampai saat ini masih menggunakan tiket manual membuat keresahan para warga di lingkungan setempat.
"Sejak awal saja saya perhatikan yang katanya PTMP ini sebagai pengelola parkir sudah tidak profional,"ungkap Wembri, warga pada lingkungan ruko SNK Kalimalang, Jumat 22 Desember 2023.
Wembri juga menyayangkan sistem pengelolaan parkir yang dianggapnya tidak mempunyai perencanaan itu dapat menimbulkan kegaduhan hingga membuat ketidaknyamanan para penghuni maupun pengunjung lingkungan ruko SNK.
Sejak tanggal 28 November hingga mendekati satu bulan, pihak pengelola belum memaksimalkan pengelolaan parkiran dengan palang parkir.
"Lihat saja, sampai sekarang kan masih pakai tiket manual, kalau sudah malam tidak ada penjaga tiket, bahkan penjaga pintu keluar saja tidak dilengkapi palang parkir,bayangkan bagaimana dengan keamanan kami warga,"ungkapnya.
Meski sebelumnya Wermi mengaku sempat bertemu dengan Dirut PTMP Ucu Asmara Sandi yang mendatangi Paguyuban Warga SNK setelah terjadinya kegaduhan saat setelah serahterima antara BPKAD dan Dinas Perhubungan dengan PTMP pada 28 November 2023.
"Memang saat itu pihak PTMP nya datang ke Paguyuban, sebatas memperkenalkan diri jika mereka yang akan mengelola parkiran di SNK, dan mereka mengaku dikelola sendiri atau tidak ada vendor yang merek libatkan,"lanjut Wembri.
"Tapi inikan disini ada penghuni dan pengunjung, dan dengan pengelolaan seperti ini,apakah mereka mau tanggjawab bila adanya kejadia yang tidak diinginkan, sebabnya, petugas keamanan di SNK juga kan diberi hak gajinya dari pengelolaan parkir yang sejak 1998 sudah dibentuk pagyubang yang juga mengelola Parkir SNK 1,2 dan 3 saat itu,"ulasnya.
Sementara H Rohimi sekaligus juga tokoh warga RW12 Kelurahan Kayuringin Kecamatan Bekasi Selatan menyayangkan pengelolaan parkir SNK yang hingga kini dianggap Rohimi tidak ada penanggungjawab lapangannya.
"Sampai detik ini, dia usaha disini kaga ada bahasa kulonuwunnya atau basa basi ke kami warga, apalagi sekarang karyawan yang berjaga berikan tiket manual ke pengunjung dan petugas keamanannya, apakah sudah pasti diberikan hak gajinya mereka seperti sebelumnya,"ungkap H Rohimi.
"Kita samasekali belum tau siapa sih penanggung jawabnya, karena belum pernah nampakin muka, ibaratnya ini SNK pengelola parkirnya Seperi kaga ada orangnya, dilapangan siapa-siapanya gak jelas,"tutup Rohimi yang juga mantan Ketua RW 12 Kayuringinjaya.(*)