inijabar.com, Kota Bekasi- Sebanyak 20 anggota TP3 (Tim Percepatan Pelayanan Publik) yang dibentuk mantan walikota Bekasi Tri Adhianto kini menunggu nasib dilanjut atau tidak keberadaanya.
Hal itu seiring pergantian kepala daerah di Kota Bekasi yang kini dijabat oleh Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad.
Sekedar diketahui personalia TP3 dilantik Tri Adhianto di Aula Nonon Sontani di gedung Pemkot Bekasi lantai 10 di Jalan A. Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Rabu (4/1/2023).
Salah satu tugas TP3 untuk membantu Pemkot Bekasi dalam mempersiapkan masa-masa kekosongan terkait dengan RPJMD.
“Karena kita harus membuat RPJMD peralihan 2024 sampai 2026. Jadi harapannya tentunya mereka akan lebih fokus menuju ke arah sana,” ucap Tri saat melantik 20 orang TP3.
Mensikapi hal tersebut wartawan senior Binsar Sihombing menilai, keberadaan TP3 yang dibentuk Tri Adhianto nampaknya tidak dibutuhkan oleh Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad.
"Yang saya lihat belum pernah ada pertemuan TP3 dengan Pj Walikota Bekasi. Asumsi saya sih pak Pj walikota sudah paham siapa dan apa peran TP3 bentukan Tri Adhianto. Mungkin juga ada laporan negatif dari pejabat OPD tentang keberadaan TP3 kepada Pak Raden Gani,"ujar pria yang akrab disapa Bang Binsar ini. Jumat (8/12/2023).
Dia sendiri menilai beberapa oknum anggota TP3 bermain sendiri-sendiri untuk kepentingan pribadinya.
"Ada beberapa oknum TP3 main sendiri untuk kepentingan pribadinya. Ketua nya juga sibuk orientasinya melayani kepentingan politik Tri Adhianto dengan program-program bersumber APBD. Sedang oknum anggota lainnya ada yang cawe-cawe soal konstalasi pasar, ada yang bermain dengan puskesmas,"beber Binsar yang juga pegiat budaya.
Kalau diamati latar belakang personalia TP3 mayoritas aktifis partai politik yang diragukan ke pakarannya bicara soal tata kelola pemerintahan dengan tugas membantu kepala daerah.
"Kan memang kebanyakan orang parpol. Pak Soni Sumarsono yang mantan birokrat di dirjen otonomi daerah malah terkontaminasi kepentingan politik junjungannya. Dan sebagian lagi lebih asyik nunggu honor tiap bulan,"ucapnya.
Padahal, kata Binsar, TP3 Kota Bekasi berfungsi dan memiliki tugas sebagai tim perencanaan, penyusunan, dan perancang ide-ide inovatif untuk program-program pelayanan publik mendampingi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
"Ini bukan mempercepat malah membuat lambat. Coba itu ada oknum TP3 yang ikut cawe-cawe urusan pasar. Kalau membantu masalah agar cepat selesai sih bagus, tapi ini ada modus-modus aja agar dapat pundi-pundi untuk kepentingan pribadinya,"kata Binsar yang tidak mau menyebut nama sang oknum yang dimaksud.
Binsar meminta Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad tidak lagi memakai TP3. Sebaiknya maksimalkan saja para pejabat OPD di lingkup Pemkot Bekasi.
"Ya sudah lah pak Pj Walikota Bekasi, tak usah ada lagi tim percepatan tim percepatan atau dewan pakar apalah namanya itu. Sebaiknya maksimalkan saja pejabat OPD yang ada,"pungkasnya.(*)