Banjir di Dayeuhkolot, Pj Gubernur Jabar Minta Warga untuk Waspada Hujan Deras Diperkirakan Akan Turun Lagi

Redaktur author photo
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat mengunjungi tempat pengungsian korban banjir.

inijabar.com, Kabupaten Bandung- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama jajaran dinas terkait bergerak cepat meninjau lokasi yang mengakibatkan sekitar 2 ribu rumah terdampak banjir bandang.

Bey menyebut, penanggulangan pertama soal jebolnya tanggul, solusi akan digunakan geobag untuk sementara dan untuk banjirnya akan digunakan (disedot) dengan mobil khusus dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).

"Hanya saya itu dilakukan secara bertahap,"ucap Bey.

Lebih kurang 2 ribu kepala keluarga disediakan lahan pengungsian, yakni di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. 

Area pengungsian tersebut kini sudah dihuni sekitar 200 jiwa, sementara yang lainnya memilih bertahan di lantai dua bagi mereka yang rumahnya bertingkat. 

Namun Bey Machmudin mengimbau bagi warga yang ingin dievakuasi ke pengungsian dapat segera menghubungi kepolisian di nomor 110. Di pengungsian tersedia air bersih dan dapur umum. 

"Ada 2 ribu rumah yang terendam, artinya lebih kurang 2 ribu KK sudah disiapkan tempat pengungsian sementara di SMPN 1, saat ini sudah ada 200 orang. Kami juga menyiapkan dapur umum,  air bersih, dan Pak Kapolres akan mengumumkan kepada mereka yang masih di dalam rumah, kalau ingin segera dievakuasi bisa telepon ke nomor 110." ujarnya. 

Bey Machmudin juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG. 

"Tetap sesuai prakiraan BMKG bahwa cuaca akan terjadi hujan lebat dalam minggu-minggu ke depan. Hari ini pun kita belum tahu seperti apa, tapi kami minta agar masyarakat berhati-hati dan waspada." imbaunya. 

Masyarakat diingatkan pula untuk tetap memperhatikan kebersihan lingkungan. Pasalnya, terlihat dengan jelas banjir membawa tumpukan sampah yang diduga mengakibatkan terhambatnya saluran air. 

Masyarakat diingatkan pula untuk tetap memperhatikan kebersihan lingkungan. Pasalnya, terlihat dengan jelas banjir membawa tumpukan sampah yang diduga mengakibatkan terhambatnya saluran air. 

"Pertama (penyebabnya) kemarin hujannya amat lebat, ekstrem, dan debit air sangat tinggi, tapi juga banyak sampah. Kami mengimbau kepada warga untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab ini bisa dilihat sampah semua, yang menghambat arus air,"tandasnya.

Sekedar diketahui, intensitas curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan Bandung Raya pada Kamis (11/1/2024), mengakibatkan banjir dengan arus yang kencang di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. 

Hujan ekstrem tersebut mengakibatkan bibir tanggul Sungai Cigede jebol hingga menimbulkan banjir hebat yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas dan sekitarnya.

Aktifitas warga terdampak otomatis lumpuh total, pasokan listrik sementara dipadamkan.

Di mana-mana puing sampah bertumpuk bahkan masuk ke halaman rumah warga. Sehingga menjadi persoalan sendiri yang harus ditangani.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini