Massa Aksi FPP Desak Kejari Kota Bekasi Usut Tuntas Proyek Sumur Resapan Rp4,5 Miliar 2023 di DBMSDA

Redaktur author photo

 

Massa aksi dari Front Pemuda Pembebasan melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejari Kota Bekasi.

inijabar.com, Kota Bekasi- Sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Front Pemuda Pembebasan melakukan aksi di depan gedung Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Jl. Veteran .No,1, RT.002/RW.002, Marga Jaya, kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bks, Jumat (26/1/2024).

Massa selain mempertanyakan banyaknya proyek pengerjaan yang tidak memiliki papan nama proyek, juga meminta Kejari Kota Bekasi mengusut proyek Sumur Resapan senilai Rp4,5 miliar di 28 titik di Kota Bekasi yang ditangani DBMSDA (Dinas Bina Marga dan Tata Air).

Kordinator aksi Ary menyatakan, aksi nya ini merupakan yang ke dua kali. Sebelumnya melakukan aksi dengan tuntutan yang sama di depan gedung BMSDA Kota Bekasi.

"Dan hari ini kami turun di depan gedung Kejari sebagai bentuk pelaporan terhadap Kejari kota Bekasi, bahwa ada dugaan kuat proyek siluman dan proyek sumur resapan rasa sultan yang berada di bawah naungan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air  yang diduga kuat menelan anggaran puluhan milyar rupiah,"ucap Ary. Jumat (26/1/2024)

Dugaan tersebut, kata dia, bukan tanpa alasan sebab kalo berbicara terkait proyek pembangunan berarti berbicara prihal perencanaan, penganggaran serta kontraktor pemenang tender proyek tersebut, namun nyatanya dilapangan berbanding terbalik sebab papan nama proyek yang seharusnya di pergunakan untuk bagian dari keterbukaan informasi publik kepada masyarat tidak dipasang oleh pihak kontraktor sehingga terkesan ditutupi dari publik masyarakat.

Kejari kota Bekasi, lanjut Ary, harus sigap dalam menjalankan fungsi penegakan hukum terutama jika ada indikasi dugaan korupsi yang melibatkan pejabat Pemkot Bekasi.

"Sebab ini merupakan pelaporan dari masyarakat tentang bobroknya dinas BMSDA  kota Bekasi yang diduga sangat mencederai peraturan dalam hal pengerjaan beberapa proyek yang  yang tidak memiliki papan nama sebagai bentuk  keterbukaan informasi publik serta proyek pembangunan sumur resapan yang tidak transparan,"tegasnya.

Ary mengungkapkan juga sejumlah proyek yang tidak ada papan pengumumannya seperti, proyek pembangunan  pengerjaan sheet pile jalan Alinda dan lanjutan pelebaran jalan Pangkalan 2 tahap 3 sumur batu (SILPA BKK DKI Jakarta TA 2022) yang diduga kuat biaya proyek tersebut menelan anggaran puluhan milyar rupiah.

"Serta proyek pembangunan sumur resapan rasa sultan yang dinilai kurang transparan,"cetusnya.

Adapun beberapa tuntutan dari Front Pemuda pembebesan, kota Bekasi yakni..

1. Mendesak Kejari Kota Bekasi untuk mengaudit harta kekayaan kepala dinas BMSDA kota Bekasi.

2. Mendesak Kejari Kota Bekasi untuk memanggil Kepala Dinas BMDSA Kota Bekasi dan Kontraktor Pembangunan sumur resapan yang diduga tidak transparan dan pembanguna pengerjaan Sheet Pile Jl.Alinda serta lanjutan proyek pelebaran jalan pangkalan dua tahap tigas Sumur Batu (SILPA BKK DKI Jakarta TA 2022) yang diduga kuat sebagai proyek siluman.

3. Apabila Kejari kota Bekasi tetap berdiam diri dan tetap menghiraukan aksi kami pada hari ini maka kami akan kembali dengan intensitas aksi yang berkepanjangan dan massa aksi yang lebih banyak.

Sementara Humas Kejari Kota Bekasi Gafar.SH saat menerima massa aksi mengucapkan terima kasih atas peran aktif nya sebagai kontrol sosial terutama terkait isu proyek-proyek di DBMSDA Kota Bekasi.

"Insyaallah akan kami usahakan untuk audit dinas tersebut untuk itu kami memohon kepada mahasiswa untuk berikan dokumen data dan laporannya ke pihak Kejari agar proses ini akan berjalan,"ujarnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini