PHDI Bakal Gelar Ritual Hari Raya Nyepi Tahun 2024 di Pantai Bekasi

Redaktur author photo
Jajaran Pengurus PHDI Kota Bekasi bersama jajaran Polsek Tarumajaya Kab.Bekasi berpose usai rapat kordinasi pelaksanan Nyepi.

inijabar.com, Kota Bekasi- Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi akan secara perdana akan menggelar upacara melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 atau Tahun 2024 Masehi. Gelaran ritual melasti ini perdana dilaksanakan di wilayah Bekasi. 

Setelah pada tahun-tahun sebelumnya Umat Hindu Kota Bekasi melaksanakan ritual melasti di Pantai Cilincing Jakarta, pada tahun 2023 lalu upacara melasti dilaksanakan di Tanjung Pakis Karawang yang jarak tempuhnya kurang lebih 3 jam dari Bekasi dan PP 6 jam, hal membuat umat kelelahan.  

Merupakan sejarah baru perdana bagi Umat Hindu Bekasi karena pada Tahun 2024 ini, PHDI Kota Bekasi akan menggelar ritual suci tersebut di pantai wilayah Bekasi.  

Pantai yang menjadi lokasi pelaksanaan perdana upacara melasti tepatnya di PPI Paljaya kawasan Ekowisata Jembatan Cinta Tarumajaya Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Rangkaian ritual Melasti menjelang Nyepi Tahun Baru Saka 1946 direncanakan akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 02 dan 03 Maret 2024 mendatang.

Ketua PHDI Kota Bekasi, Letkol (Purn) I Gusti Made Rudhita dan Ketua Panitia Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946, I Wayan Supriharta menyampaikan hal tersebut saat rapat Kordinasi bersama pemangku wilayah setempat yang dilaksanakan di Aula Gedung UPTD PPI Paljaya, Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Jumat,16/02/24.

Selain dihadiri oleh Ketua dan jajaran pengurus PHDI Kota Bekasi serta Panitia Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946, rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari UPTD PPCM Pemprov Jawa Barat, Kepala UPTD PPI Paljaya, Perwakilan dari Polsek Tarumajaya, Perwakilan dari Markas Polairud Muara Tawar, perwakilan Pemerintah Desa Segarajaya, Pokmaswas, Kelompok Nelayan, Forum UMKM, Kadus, RT-RW, Ormas dan Media.

Rangkaian persiapan kegiatan perayaan Hari Raya Nyepi Tahun 2024 menjadi bahasan pokok dalam rapat koordinasi tersebut. 

Selain kerja bakti untuk aksi bersih-bersih pantai (makerti hayuning segara) perdana, beberapa acara lain di Area UPTD PPI Paljaya oleh PHDI Kota Bekasi bersama Panitia Perayaan Nyepi Banjar Bekasi Tahun Baru Saka 1946 diantaranya adalah pengobatan gratis, penyerahan bantuan sosial berupa santunan anak yatim dan jompo, menyiapkan sarana dan prasarana melasti serta persiapan ritual lainnya.

Polsek Tarumaja Fauzi dalam rapat koordinasi tersebut menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengamankan setiap rangkaian kegiatan melasti yang akan dilaksanakan di lingkup wilayahnya. 

“Bapak Kapolsek dan ibu juga sedianya akan hadir dalam pagelaran budaya melasti nanti,"ungkapnya.

Kepada awak media, Kepala UPTD PPI Pal Jaya yaitu Luthfi Hamdani pada kesempatan tersebut sangat mendukung terlaksananya kegiatan keagamaan di wilayahnya, terlebih ini adalah hal yang pertama kali atau perdana penyelenggaraan kegiatan keagamaan di kawasan PPI Paljaya yang tentunya akan menarik perhatian masyarakat luas.

“Tentunya kami semua akan mendukung dan siap mensukseskan kegiatan perayaaan hari raya Nyepi bagi umat agama Hindu yang diinisiasi oleh majelis tertinggi Umat Hindu (PHDI) Kota Bekasi sebagai bentuk implementasi toleransi  dalam kehidupan sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan untuk saling bergandengan tangan dan saling totolong-menolongujar Luthfi.

“Diyakini pelaksanaan kegiatan ini juga akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan UMKM di Kawasan ekowisata Jembatan Cinta,"sambung Luthfi.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Bekasi yaitu Letkol (Purn) I Gusti Made Rudhita menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas seluruh pemangku wilayah yang telah mensupport rencana umat Hindu melaksanakan melasti di Desa Segara Jaya.

“Maksud dan tujuan Umat Hindu melaksanakan melaksanakan melasti di Desa Segara Jaya adalah Umat Hindu inginmengimplementasikan serta mewujudkan Tri Hita Karana, sekaligus memperkenalkan keragaman budaya bagi masyarakat sekitarnya,"pungkas Ruditha.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini