Ilustrasi |
inijabar.com, Kota Bekasi- Besarnya anggaran hibah tahun anggaran 2024 total senilai Rp1,7 trilyun sangat ironis dengan kondisi keuangan daerah Kota Bekasi yang sedang 'megap-megap'.
Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad saat dikonfirmasi media pun hanya mengaku akan mengevaluasinya. Apalagi disinyalir banyak hibah yang diploting untuk Yayasan atau lembaga yang rawan dijadikan alat untuk pemenangan salah satu bakal calon walikota di Pilkada 2024.
"Terimkasih masukannya. Banyak hal yang tidak saya ketahui. Sehingga jadi masukan buat saya,"tulis Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad. Sabtu (30/3/2024).
Sekedar diketahui, proses penyusunan RAPBD 2024 dibahas sejak awal tahun 2023 saat masih dipimpin Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto. Baru pada akhir Oktober 2023 APBD 2024 disahkan oleh DPRD Kota Bekasi dan ditandatangani oleh Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad.
Pendiri LSM Jeko (Jendela Komunikasi) Bob menyesalkan lemah nya pengawasan DPRD Kota Bekasi baik Komisi 3 maupun Badan Anggaran.
"Kenapa DPRD Kota Bekasi tidak mengendus adanya permainan hibah ini?"tanya Bob.
Beberapa lembaga atau yayasan yang diduga masih berafiliasi dengan Tri Adhianto seperti KONI Kota Bekasi, KORMI, KASTRI, Wanita Bekasi Keren dan lainnya sangat resisten di tahun politik menjelang Pilkada dipakai untuk disalah gunakan untuk pemenangan salah satu bakal calon.
"Ini bahaya jika Pj Walikota Bekasi sampai mencairkan anggaran hibah itu. Sebaiknya dievaluasi agar tepat sasaran dan tidak dipolitisir,"ucapnya.(*)