Akhirnya PSI Kota Bekasi Buka Suara Terkait Berita ke Bali dengan Sejumlah Mantan PPS, PPK

Redaktur author photo
Pengurus PSI Kota Bekasi saat memberikan klarifikasi terkait ramainya pemberitaan ke Bali dengan sejumlah mantan anggota PPS dan PPK di Kota Bekasi.

inijabar.com, Kota Bekasi- Akhirnya jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi buka suara terkait ramainya pemberitaan jalan-jalan sejumlah mantan anggota PPS dan PPK di Kota Bekasi ke Bali 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi Tanti Herawati didampingi jajaran pengurusnya mengklarifikasi pemberitaan tersebut yang menurutnya sudah semakin melebar kemana-mana dan cenderung fitnah.

Dirinya membantah tuduhan gratifikasi kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk mendapatkan kursi DPRD di Pemilu 2024 lalu. Bantahan ini disampaikan menanggapi beredarnya berita seolah-olah PSI Kota Bekasi memberikan gratifikasi dengan membayari liburan PPK dan PPS ke Bali. 

"Tidak ada hubungannya dengan perolehan kursi PSI di Pemilu 2024. Bahkan suara PSI terutama di dapil 1 Bekaso Timur yang sempat dihilangkan sebanyak 2 ribu suara. Setelah dihitung ulang berdasar C Plano. Alhamdulillah suara PSI di dapil 1 mendapat total 15 ribu suara dan diurutan ke 8 dari 10 kursi yang tersedia. Dan suara saya 4.104 suara,"ujarnya. Jumat (17/5/2024)

Selain itu, kata dia, perjalanan ke Bali dilakukan pada 24-29 April 2024 sementara petugas PPK dan PPS sudah purnatugas pada 4 April 2024. 

“Karena sudah purnatugas, mantan anggota PPK dan PPS bukan pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara yang dapat digolongkan menerima gratifikasi,” tegasnya. 

Menurut wanita yang akrab disapa Hera ini, para mantan anggota PPK dan PPS yang sudah purnatugas juga tidak akan bisa mengubah hasil Pemilu. 

“Perhitungan suara berjenjang di KPU sudah lama selesai,” ujar Hera. 

Menurut Hera, kedatangan mantan anggota PPK dan PPS tersebut ke Bali untuk memenuhi undangan merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarganya. 

“Karena sudah tidak lagi menjadi penyelenggara ad hoc Pemilu 2024 dan proses Pemilu 2024 juga sudah selesai, mereka saya undang semata-mata untuk menjalin persahabatan dan kekeluargaan,“ katanya.

Hera menyebut hanya memfasilitasi transportasi berupa tiket pesawat dan penginapan selama di Bali. 

“Kalau ada yang menyebut saya memberikan uang saku 20 juta rupiah, itu jelas hoax dan fitnah,” tegasnya. 

Hera juga menyesalkan berkembangnya rumor bahwa biaya untuk mendatangkan para mantan anggota PPK dan PPS itu disediakan oleh ketua partai lain di Kota Bekasi. 

“Rumornya semakin ngawur, dan berkembang menjadi fitnah yang menyerang partai lain. Saya tegaskan, semua biaya berasal dari saya pribadi. Saya berharap klarifikasi ini bisa menjawab semuanya,” ujar Hera. 

Pada Pemilu 2024, PSI Kota Bekasi mendapat dua kursi di DPRD Kota, salah satunya diperoleh Hera dari Dapil Bekasi 1. 

“Selama ini banyak yang menyepelekan PSI dan menyebut kami tidak akan mendapat kursi DPRD Kota Bekasi. Kami menjawabnya dengan kerja keras yang berbuah dua kursi DPRD Kota. PSI adalah partai yang memiliki rekam jejak antikorupsi, tidak terbersit sama sekali pikiran memberi gratifikasi untuk meloloskan kami ke DPRD,”tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini