Gunung Eweranda Garut |
inijabar.com, Garut - Sebuah gunung yang memiliki tampilan yang selayaknya bukit pada umumnya, memiliki udara sejuk, mata air yang melimpah, dan ditumbuhi berbagai tanaman khas pegunungan nan hijau, hampir seluruh penjuru kabupaten ini dikelilingi oleh gunung, tak heran jika tempat ini memiliki julukan Swiss Van Java.
Gunung Eweranda yang berlokasi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa barat.
Namanya menuai perbincangan khalayak, dari mendengar namanya, jika orang tak faham akan kekayaan bahasa sunda, Eweranda, jika diartikan secara awam dan tanpa dibekali literasi bahasa Sunda yang cukup, bisa dibilang kasar dan wajar jika nama ini dikatakan jorok. Jorok, dalam bahasa sunda disebut 'Jorang' , jika diartikan secara awam Eweranda dalam bahasa Indonesia artinya 'Bersetubuh dengan Janda'.
Namun jika kita mendalami tata bahasa Sunda yang luas, maka makna nama Eweranda adalah biasa saja. Bahasa Sunda sendiri terdiri dari beberapa tingkatan, ada bahasa Sunda halus, sedang, kasar, dan bahasa Sunda 'wewengkon'.
Gunung tersebut dinamakan Eweranda, konon nama ini berasal dari sejarah zaman dahulu, dimana pada saat itu hiduplah seorang janda cantik jelita.
[cut]
Janda itu mencoba peruntungannya dengan tinggal sendirian di pegunungan, menanam banyak tanaman yang bisa dimakan tanpa bantuan siapa pun. Konon merupakan gunung yang menyimpan sejarah dan banyak legenda mistis.
Dijelaskan, Gunung Eweranda sebelumnya digunakan masyarakat Garut sebagai tempat peribadatan. Mereka percaya bahwa di gunung ini terdapat makhluk-makhluk suci yang memiliki kekuatan mistik yang kuat.
Untuk memasuki kawasan Gunung Eweranda ini, kita bisa menggunakan Angkutan Kota (Angkot) dari terminal Guntur menuju daerah Sukawening atau Cibatu.
Dilanjutkan dengan menggunakan ojek di wilayah Sukawening, untuk nanti bisa diantarkan menuju kawasan Gunung Eweranda. Jarak tempuh menuju tempat ini terbilang tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit dari pusat kota.
Di sejumlah wilayah tatar Sunda jaman dulu, atau bahkan jaman sekarang, kata 'Awewe' atau panggilan pendeknya 'Ewe' adalah kata biasa saja, karena memang itu kata panggilan untuk perempuan Sunda.
Ada beberapa mitos dan legenda Gunung Weweranda, diantaranya sebagian penduduk setempat masih percaya bahwa di gunung Eweranda terdapat candi Punden Berundak yang tersembunyi. Candi ini konon mempunyai kekuatan mistis yang sangat tinggi. Namun hingga saat ini candi tersebut belum ditemukan.
[cut]
Dan konon di Gunung Eweranda terdapat sebuah keris pusaka yang mempunyai kekuatan mistis yang sangat besar. Keris tersebut dijaga oleh makhluk halus yang menjaga Gunung Eweranda. Hingga saat ini keberadaan keris tersebut masih menjadi misteri.
Selain itu ada mitos Sungai Cimanuk yang mengalir di kaki gunung Eweranda konon memiliki warna berbeda di beberapa tempat. Penduduk setempat percaya bahwa perubahan warna tersebut disebabkan oleh kekuatan mistis yang ada di gunung ini.
Penduduk setempat percaya bahwa Gunung Eweranda dihuni oleh makhluk halus yang disebut orang bunian. Roh-roh ini dikatakan memiliki kekuatan mistik yang besar dan sering muncul dalam bentuk cahaya atau suara yang aneh.
Dalam mitologi Garut, Gunung Eweranda dikaitkan dengan gambaran Raja Jampang, tokoh legendaris dari Jawa Barat. Konon Raja Jampang sering muncul di Gunung Eweranda dan membantu para pendaki yang tersesat di gunung tersebut.
Putri Gunung Eweranda merupakan salah satu mitos populer masyarakat Garut. Sang putri konon merupakan makhluk yang menjaga kesucian dan keindahan gunung. (Jael)