Polemik Study Tour, Nofel Saleh Hilabi Jangan Ada Bisnis di Dunia Pendidikan

Redaktur author photo
Bakal Calon Walikota Bekasi Nofel Saleh Hilabi.

inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait ramainya pernyataan kepala daerah yang meminta study tour diperketat izin nya bahkan ada juga yang meminta jalan-jalan berbalut study tour untuk ditiadakan.

Polemik tersebut muncul seiring kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang tewas pada rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Hal itu menuai komentar dari Bakal Calon Walikota Bekasi Nofel Saleh Hilabi. Menurut dia, study tour saat ini sudah jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Dulu yang nama nya study tour itu ya ke musium, atau ke tempat bersejarah, atau study banding (comparasi) ke sekolah lain yang dianggap unggul di bidang tertentu. Jadi bukan jalan-jalan atau healing yang dibungkus dengan acara perpisahan atau wisuda,"ujar politisi asal Partai Golkar ini. Sabtu (18/5/2024)

Menurut pria yang akrab disapa Bang Nofel ini, ada beberapa faktor yanga harus dievaluasi jika study tour mau tetap dilaksanakan sekolah.

"Seperti proses persetujuan dari wali murid tidak boleh memaksa atau mengkondisikan sehingga terpaksa harus ikut. Jangan ditakut-takuti kalau tidak ikut study tour, ijazah nya ditahan atau disuruh bayar cicil. Itu kan namanya pengkondisian yang membuat orang tua siswa jadi terpaksa mengikuti study tour,"ungkap bang Nofel.

Selain itu, kata dia, tidak boleh ada unsur bisnis di dalam program study tour. Seperti adanya cashback dari pihak travel yang akhirnya ada transaksi tawar menawar dan membuat pelayanan travel tidak maksimal.

"Karena ada transaksional bisnis itu membuat pihak travel akhirnya memberikan harga murah dan dampaknya diberikan transportasi yang kurang bagus, lokasi acara dan konsumsinya jadi ala kadarnya. Sedangkan harga yang dibebankan ke siswa cukup mahal,"ujarnya.

"Dunia pendidikan memang harus dijauhkan dari unsur bisnis. Maka itu saya lebih mensarankan acara perpisahan atau wisuda siswa sekolah sebaiknya diganti dengan pentas seni yang lebih menampilkan kreatifitas dan bakat siswa di bidang seni, budaya atau bidang apapun,"saran pengusaha muda ini.

Terkait anggarannya, kata dia, bisa mencari sponsor pihak perusahan swasta. Jadi tidak terlalu membenankan pada orang tua siswa.

"Pentas seni di sekolah kalau dikemas secara bagus akan juga memberi kesan mendalam bagi siswa yang lulus dan lebih edukatif dan kreatif,"pungkasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini