inijabar.com, Subang - Satuan 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau dulu lebih dikenal dengan SAT81/Gultor melakukan pelatihan di PT DAHANA untuk memperdalam spesialisasi demolisi. Personel Satuan 81 Kopassus yang tergabung dalam Komando Latihan Demolisi diterima dengan hangat oleh SM Legal dan Komunikasi Perusahaan DAHANA Juli Jajuli di Kampus Subang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).
Dalam sambutannya, Juli menyampaikan bahwa DAHANA memiliki kedekatan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), DAHANA sendiri lahir dari rahim Angkatan Udara Republik Indonesia melalui “Proyek Menang”. Selain itu, saat ini DAHANA masuk ke dalam holding BUMN industri pertahanan Indonesia (DEFEND ID) dengan fokus pada penyediaan Alutsista yang berhubungan dengan Energetic Material.
“Selamat datang di Kampus DAHANA kepada siswa Kopassus, Kampus di sini merupakan singkatan dari Kantor Manajemen Pusat, namun tak hanya berfungsi sebagai kantor, Kampus DAHANA juga memiliki nilai filosofis yang sama dengan universitas sebagai tempat riset dan pengembangan, serta tempat pembelajaran berbagai institusi tentang bahan peledak,” ungkap Juli.
Juli Jajuli juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-72 Kopasssus yang jatuh pada 30 April 2024 lalu yang mengangkat tema “Mengabdi Dengan Kehormatan, Pelindung Sejati Kedaulatan”.
Sebagaimana diketahui, Satuan 81 Kopassus merupakan satuan terbaik yang dimiliki oleh TNI. Dalam sejarahnya, Satuan 81 mengemban tugas sebagai Satuan Detasemen Penanggulangan Terorisme (SAT81/Gultor). Namun kini, dengan ancaman yang semakin luas, kemampuan dan tugas Satuan 81 Kopassus juga semakin berkembang.
Menteri Pertahanan Indonesia sekaligus Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto bahkan pernah menjadi Wakil Komandan Satuan 81 Kopassus saat masih bernama Satuan Anti Teror Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha bersama dengan Luhut Binsar Panjaitan sebagai komandannya kala itu..
Komandan Latihan Spesialisasi Demolisi Satuan 81 Kopassus Lettu Inf Paksi Narendra menyampaikan bahwa personelnya akan mempelajari teori praktis riset pengembangan bahan peledak DAHANA, praktek bermacam penyala dan detonator non-elektrik, serta praktek peledakan dan perbandingan bahan peledak komersial milik DAHANA dengan bahan peledak militer.
“Sebelumnya, izinkan kami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari DAHANA, perlu diketahui bahwa latihan di daerah Indramayu selama kurang lebih lima hari, kami telah melakukan latihan tentang bahan peledakan dan rata-rata terkait bahan peledak militer, sehingg kami akan menambah wawasan di DAHANA sebagai perusahaaan yang bergerak dibidang peledakan komersiil. Setelah ini, kami juga akan membuat laporan ke atasan untuk terkait hasil yang didapat dengan DAHANA,” ungkap Lettu Inf Paksi Narendra.
Usai mendapatkan sambutan dari Juli Jajuli, peserta mendapatkan pemaparan materi dan praktek penanganan bahan peledak oleh Asisten Manajer Riset dan Inovasi Produk Militer DAHANA Muhammad Hilman H. Kemudian, peserta melakukan kunjungan ke kawasan Energetic Material Center (EMC) untuk melihat produksi bahan peledak DAHANA. (SriMS)