Masyarakat Depok saat mengikuti Ngubek Empang yang menjadi bagian acara Lebaran Depok. |
inijabar.com, Depok- Lebaran Depok menyisakan banyak hiburan dan kemeriahan khususnya bagi warga Depok yang tidak sekedar mengenang tradisi. Namun juga terselip nilai-nilai budaya terutama budaya Betawi.
Wacananya di Lebaran Depok yang tahun depan Lebaran Depok akan juga diisi budaya dari daerah lain di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri, bahwa Lebaran Depok juga bisa menampilkan kebudayaan dari berbagai wilayah lain di Indonesia.
Pria yang juga akan maju sebagai Walikota Depok di Pilkada 2024 ini menuturkan, Lebaran Depok ini merupakan sebuah budaya yang biasa dijalani warga Depok menjelang lebaran.
“Lebaran Depok ini mungkin dari sisi budaya, sisi kuliner ini identik dengan Depok ya,” ujarnya.
Supian Suri menambahkan, mulai dari ngubek empang, motong kebo andil, rantangan dan lainnya itu merupakan ciri khas Kota Depok.
Dia berharap, acara Lebaran Depok juga bisa menampilkan kebudayaan dari berbagai wilayah lain di Indonesia.
“Karena Depok ini kan hetrogen, bukan hanya orang Depok yang tinggal di sini. Makanya ke depan bisa dibuat lebaran dengan semua kebudayaan nusantara. Mungkin ke depan Lebaran Depok ini ada makanan khusus Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua, begitu juga dengan budayanya,”ujarnya.
Nantinya, kata dia, acara Lebaran Depok bisa dibagi hingga lima hari bahkan lebih.
“Mungkin pertama budaya Betawi, besoknya budaya dari wilayah lain, kami ingin seperti itu,”ucapnya.
Sehingga, lanjut dia, hal tersebut dapat sedikit mengobati rasa rindu kampung halaman bagi warga yang merantau ke Kota Depok.
“Mungkin kalau kangen sama kampung halamannya, bisa dirasakan dan dihilangkan sedikit rindunya dengan mengikuti Lebaran Depok ini yang kami harapkan ke depannya menyajikan juga budaya nusantara,” katanya.
Dengan diadakan seperti itu, lanjutnya, maka bisa membuat bahagia warga Kota Depok.
“Intinya kami ingin semua warga Depok bahagia, dan salah satu kebahagiaan warga Depok adalah saat tersentuh dengan makanan daerahnya, budaya daerahnya, kebiasaan masa kecilnya, ini yang menjadi pemantik orang bahagia,” tandasnya.(*)