Dinilai Lecehkan Aksi Guru Honorer, Euis Ida Akan Dilaporkan ke DPP Partai Golkar

Redaktur author photo

 

Seorang guru honorer pengunjuk rasa di DPRD Kab.Garut yang sempat viral karena pernyataan Ketua DPRD Garut Euis Ida yang menyinggung ratusan peserta aksi.

inijabar.com, Garut- Ketua Umum DPP Fagar (Forum Aliansi Guru dan Karyawan) Makmun Abdul Faqih mengungkapkan kekecewaanya terhadap pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Garut Euis Ida Wartiah.

Makmun mengecam keras pernyataan yang dilontarkan saat aksi unjuk rasa para guru honorer di kantor wakil rakyat tersebut.

Bahkan dia akan melaporkan Euis ke Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Garut dan juga ke DPP Partai Golkar.

"Pernyataan beliau sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik atau seorang wakil rakyat karena beliau (Euis) representasi kami juga,"ujarnya.

Karena itu, kata Makmun, DPP Fagar akan melaporkan Euis ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

"InshaAllah itu (laporan) akan kami lakukan. Nanti pada hari Rabu (19/6/2024) kami akan melayangkan surat untuk meminta DPP Partai Golkar mengevaluasi kepemimpinan bu Euis Ida. Baik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Garut maupun sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Garut,"ancam Makmun.

Sekedar diketahui, Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah, sudah mengklarifikasi pernyataanya usai videonya saat aksi unjuk rasa guru honorer di Gedung DPRD Garut, Jumat (14/6/2024) lalu, viral di media sosial.

Euis menerangkan, dirinya bukan bermaksud menyakiti para guru honorer, tetapi dalam situasi tersebut ada kejadian yang memang tidak terduga dan terkait video yang viral dirinya memberi penjelasan dari perspektifnya saat itu.

Saat itu, DPRD Garut menerima perwakilan dari guru honorer untuk audiensi melalui Wakil Ketua DPRD ZKGarut, Ayi Suryana.

Euis menjelaskan, saat itu dirinya berada di dalam Gedung DPRD Garut, namun tidak menerima langsung karena ada pekerjaan. Meski demikian, dia tetap mengawasi jalannya audiensi ketika itu.

Memasuki pukul 17.00 WIB, Euis hendak pulang dulu, tetapi mobil yang mau dinaikinya ditahan peserta aksi dari guru honorer yang terlihat antara seperti menangis atau pura-pura nangis.

Situasi itu membuat politisi Golkar tersebut tidak bisa maju dengan kendaraannya ketika itu. Mobilnya digoyang-goyang dan dihalangi oleh peserta aksi dari kalangan guru honorer.

"Ketika sudah masuk ke mobil, digoyang-goyang oleh honorer yang sedang nangis atau pura-pura nangis dirinya tidak tahu pasti," kata Euis dalam keterangan persnya, Minggu (16/6/2024).

Euis pun memilih keluar lagi dari mobil lantaran kendaraannya tidak bisa maju, kemudian ada yang sedang pura-pura nangis dan bicara kepadanya.

"Abdi mah hayang ceurik Ibu" (artinya: saya mau nangis, Ibu), kemudian ia menimpal dengan jawaban. nga/mangga atuh nangisna sing sae" (silakan nangis yang bagus)," kata Euis menceritakan.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini