Dokter Cinta Sebut Dibutuhkan Peran Generasi Milenial Dalam Pencegahan Stunting

Redaktur author photo


Pertemuan koordinasi mitra dalam mendukung pergerakan masyarakat sebagai upaya penurunan stunting di kabupaten Ciamis digelar di Hotel Tyara pada Kamis (27/6/2024).

inijabar.com, Ciamis- dr. Eni Rochaeni yang dikenal sebagai Dokter Cinta menyatakan, dirinya mengajak semua dokter-dokter yang masih muda, Mojang Jajaka, dan pihak lainnya untuk menjadi selebgram dengan membuat konten yang edukatif dalam upaya penurunan stunting di Ciamis.

"Kalau saya kan sudah termasuk Lolita atau lolos lima puluh tahu. Jadi sifatnya menginspirasi saja. Makanya tadi saya mengajak dokter-dokter yang masih muda, Mojang Jajaka, dan pihak lainnya untuk menjadi selebgram dengan membuat konten yang edukatif dalam upaya penurunan stunting di Ciamis,"ujarnya di Pertemuan koordinasi mitra dalam mendukung pergerakan masyarakat sebagai upaya penurunan stunting di kabupaten Ciamis digelar di Hotel Tyara pada Kamis (27/6/2024).

Eni menegaskan, harus masuk ke kalangan yang muda dengan cara memanfaatkan digital. Karena generasi muda itu saat ini masuk di era digital dan era nya media sosial.

"Bagaimana mungkin kita mau diterima (kalangan muda). Kalau kita nya tidak paham (medsos). Jadi saya banyak belajar dari Bu Dos, karena beliau kan pakarnya IT, pakarnya digital, pakarnya publik speaking. Jadi caranya mengajak remaja kan berbeda dengan mengajak ibu hamil,"kata Eni.

Terkait pendampingan penurunan angka stunting dari ibu hamil atau kandungan 0 sampai 23 bulan.

"Jadi untuk ibu hamilnya bisa dilihat apakah asupan nutrisinya sesuai belum, gizinya cukup atau belum. Lalu tablet tambah darah nya cukup atau belum. Terus pemeriksaan kehamilannya sudah rutin belum,"ujarnya.

Pihaknya juga bekerjasama dengan UPN Veteran Surabaya untuk melihat di Ciamis apa yang menjadi masalah. Apakah dari pola asuhnya atau asupannya atau faktor lainnya seperti faktor ekonomi atau perubahan prilakunya.

"Itu yang lagi kita gali. Karena sesuai arahan pa Kepala Dinas Kesehatan, pokoknya intervensi kita selesaikan dalam beberapa bulan ini,"tuturnya.

Apalagi, kata dia, Pemerintah Daerah sudah menganggarkan untuk gizi kurang selama 54 hari ke tiap Puskesmas.

"Itu dikawal oleh tim kesehatan dengan pemerintah desa. Kan dilihat dan dipantau naik gak berat badannya. Kita pengen 100 persen balita dan ibu hamil datang ke Posyandu untuk memantau dan intervensi kesehatannya,"ucapnya.(diki)

Share:
Komentar

Berita Terkini