Relawan M2 Bangkit Jelaskan Soal Sindiran M2 Yang Bilang Tri Tak Kuat

Redaktur author photo


Ketua Bapilu PDIP Jawa Barat yang juga Bakal Calon Walikota Bekasi Mochtar Mohamad saat mendatangi kantor DPC Partai Gerindra Kota Bekasi untuk mendaftar sebagai Bacalon Walikota Bekasi 2024.

inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait pernyataan Mochtar Mohamad (M2) yang mengungkapkan alasan dirinya maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 karena ketua DPC PDIP Kota Bekasi Tri Adhianto tidak kuat.

Pernyataan tersebut dikatakannya saat mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Bekasi di Partai Gerindra Kota Bekasi pada Kamis (30/5/2024).

Namun sayangnya, M2 sendiri saat itu tidak menjabarkan maksud dari kalimat 'Tak Kuat'. Padahal kalau dilihat hasil survey kan Tri menempati urutan teratas meskipun tidak signifikan.

Menanggapi pernyataan M2 tersebut, Ketua Relawan M2 Bangkit Agus Ariyanto menjelaskan, yang diucapkan M2 merupakan realita politik yang harus dihadapi PDIP Kota Bekasi.

"Jadi yang dimaksud pernyataan Babe M2 itu dengan kalimat 'tidak kuat' itu hasil perolehan di pesta politik Pemilu 2024 khususnya di Kota Bekasi,"ucap pria yang akrab disapa Agus Gembor ini. Sabtu (01/6/2024).

Dia menyatakan, pertama soal ketidak mampuan Tri mempertahankan 6 dapil atau menambah dapil di Kota Bekasi untuk Pemilu 2024. Dengan posisi Tri saat itu sebagai kepala daerah (Plt Walikota Bekasi) justru dapil menjadi 5 dari sebelumnya 6 dapil.

"Artinya ini berpengaruh pada persaingan para caleg PDIP di Kota Bekasi dan akan menurunkan perolehan kursi di DPRD Kota Bekasi. Dan hasilnya terbukti hanya mendapat 9 kursi di Pemilu 2024 dari sebelumnya 12 kursi,"beber Agus.

Artinya, kata dia, survey popularitas Tri tidak selaras dengan suara PDIP Kota Bekasi yang dipimpinnya. Padahal, kata Agus, selama 2 tahun memimpin Kota Bekasi sebagai Plt Walikota Bekasi. Tri lebih sibuk dengan pencitraan personal dengan banyak membuat relawan-relawan pendukungnya.

Realitas tersebut, akhirnya membuat banyak ketua partai politik di Kota Bekasi lebih senang berkomunikasi dengan Mochtar Mohamad yang memang lebih egaliter dan piawai dalam berkomunikasi politik dengan elit parpol lain.

"Kenyataan ini juga yang akhirnya dinilai M2, bahwa Tri belum terlalu kuat untuk menang di Pilkada 2024,"tegas Agus.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini