 |
| Pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait dugaan Medication Error (salah pengobatan) yang dilakukan oleh RS. Anna Pekayon. Jonathan yang merupakan orang tua dari pasien mengaku kecewa dengan rumah sakit swasta tersebut.
Jonathan menyatakan, dalam pertemuan medias terakhir dengan pihak RS Anna Pekayon pada tanggal 24 Mei 2022 sempet ditawari kompensasi sebesar Rp50 juta.
"Iya sempat ditawari uang Rp50 juta juga asuransi kesehatan selama satu tahun di RS. Anna Pekayon dengan catatan, asuransi tersebut hanya dapat dicover apabila (GF) menderita sakit yang di akibatkan dari dampak Medication Error,"beber Jonathan. Selasa (4/6/2024).
Namun, kata dia, pihak nya masih belum dapat menerima begitu saja tawaran dari pihak Rs. Anna Pekayon.
"Karena kerugian secara materil dan immateril yang kami alami masih tidak sebanding dengan apa yang ditawarkan oleh pihak RS. Anna Pekayon,"ucap Jonathan.
Dia menceritakan, kondisi anaknya semakin rentan pada penyakit sampai beberapa kali diopname di sejumlah rumah sakit.
"Kondisi saat ini anak saya semakin rentan terhadap penyakit, hingga beberapa kali melakukan opname di berbagai Rumah Sakit setelah mendapatkan takaran dosis obat yang tak sesuai dengan yang seharusnya pada 17 Januari 2022,"tuturnya.
Jonathan juga mengungkapkan, sebelum kejadian tersebut anak nya sama sekali tidak pernah terserang penyakit yang berarti, apalagi sampai diopname.
Pihaknya melalui tim Kuasa Hukum juga sudah beberapa kali menyurati secara resmi Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
"Namun dari Dinas Kesehatan kota Bekasi sendiri juga belum dapat memberikan tanggapan,"kata Jonathan.
“Untuk langkah selanjutnya, kami akan kembali menemui pihak RS. Anna Pekayon, Dinas Kesehatan kota Bekasi hingga ke DPRD kota Bekasi Komisi IV yang membidangi Kesehatan dan Pendidikan hingga persoalan ini terselesaikan dan mendapat titik temu,"sambungnya.(M. Rizky Akbar)
.jpeg)
