Bongkar Ulang Data, IHT Sebut Masih Ada SMPN di Kota Bekasi Terima Siswa Beda Wilayah Lolos Jalur Zonasi

Redaktur author photo

 

Insert foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung

inijabar.com, Kota Bekasi- Proses tahapan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2024 telah selesai baik jenjang SMP ke SMA ataupun jenjang SD ke SMP. Namun sejumlah masalah yang mengiringi proses tersebut belum selesai.

Untuk jenjang SMPN di Kota Bekasi banyak ditemukan kejanggalan seperti jumlah siswa yang diterima di satu sekolah berdasar data website Disdik terdapat perbedaan dengan jumlah realita yang di sekolah. Selisih bervariasi mencapai 100 orang per sekolah, bahkan jika di total dari semua sekolah sisa ribuan siswa.

Selain itu, persoalan jalur zonasi juga masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan. 

Salah satu anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung mengaku dari hasil sidak nya ke SMPN 16 Kota Bekasi dan SMPN 33 Kota Bekasi untuk jalur zonasi ada kejanggalan.

"Hasil sidak saya beberapa hari lalu di SMPN 16 ada 120 siswa lulus jalur zonasi ternyata ada 16 siswa yang melenceng jarak dari rumah ke sekolah sangat jauh lebih dari 1000 meter. SMPN 16 itu lokasinya di Pengasinan kecamatan Rawalumbu, tapi yang diterima jalur zonasi ada yang dari kecamatan Bantargebang, ada yang dari Kemang Pratama, ada dari kelurahan Sepanjang  Jaya, ada yang dari Bojong Menteng, ada yang dari Mustika Sari (Kec.Mustika Jaya). Ini kan aneh,"ungkap pria yang akrab disapa IHT. Sabtu (13/7/2024).

[cut]


Artinya, kata IHT, aturan dari jalur zonasi tidak dipatuhi, radius jarak dari sekolah kan harus jelas.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengungkap hal yang sama di SMPN 33 Kota Bekasi yang berlokasi di Jl. Narogong Ceria IX D no.158, Rt 05/23 Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu.

"Jadi lucu, orang di (kecamatan) Mustika Jaya gitu loh. Ada 12 orang yang terindikasi tidak sesuai dengan zona tapi lolos lewat jalur zonasi,"ujarnya.

"Ini perlu dibuka data ulang dan diverifikasi faktual agar fair (adil) gitu loh,"sambung IHT.

Dia juga menceritakan hal yang sama terjadi di SMPN 8 Kota Bekasi yang lokasinya ada di Jl Cipendawa Kelurahan Bojong Menteng kecamatan Rawalumbu.

"Yang paling aneh di SMPN 8 sebanyak 120 siswa lolos jalur zonasi. Tapi radius nya semua 200 meter dari sekolah. Itu kan sekolah dikelilingi pabrik semua. Apa benar itu siswa tinggalnya 200 meter dari sekolah,"ucap Ibnu Hajar Tanjung.

[cut]


"Bagaiman bisa ambil siswa 120, semua jaraknya 200 meter. Ini bener-bener keterlaluan harus dibuka ulang data nya,"geram nya.

Dia meminta Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad untuk sama-sama dengan forkopimda membuka data tersebut di sekolah.

"Saya minta pak Pj Walikota, pak kapolres, pak kejari, pak Dandim yang telah menandatangani komtmen termasuk Disdik dan Dewan Pendidikan untuk sama-sama membongkar data agar fair,"ujarnya.

"Agar tercipta keadilan bagi anak bangsa untuk bersekolah, kasihan kan. Yang ga punya backing bisa masuk, yang punya backing bisa masuk,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini