LSM GMBI Kota Bekasi saat menggelar unjuk rasa |
inijabar.com, Kota Bekasi - Beberapa peristiwa mengecewakan yang ditemui warga dalam PPDB online 2024 di kota Bekasi berakibat timbulnya gelombang protes oleh warga kota Bekasi.
Sekitar ratusan hingga ribuan anak calon peserta didik baru lulusan SD dan SMP belum mendaftar sekolah, banyak orang tua yang bingung dan tak tau harus berbuat apa, sementara kegiatan belajar sudah mulai berjalan.
Carut marutnya PPDB online di kota Bekasi diduga terjadi karena ketidakberesan manajemen Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Uu Saipul Mikdar dan kepemimpinan Pj Walikota Bekasi, Gani Muhamad.
Hal tersebut memicu aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di depan gerbang kantor Pemkot Bekasi, Senin, (29/7/2024).
Mereka menuntut agar ketidakberesan PPDB di Bekasi diselesaikan dengan bijaksana, tegas dan memberikan solusi yang baik.
Beberapa butir permintaan GMBI yang disampaikan oleh Sekretaris Asep Sukarya diantaranya ; membatalkan MoU antara BMPS dengan Pj Walikota Bekasi terkait Kesepakatan tambahan (adendum) tentang penerimaan peserta didik baru jenjang pendidikan dasar, dugaan data siluman yang dikeluarkan oleh disdik kota bekasi dan mendorong dinas pendidikan kota Bekasi untuk menginventarisir/mendata jumlah anak yang tidk mampu/ putus sekolah. (Jael)