Ini Cerita Ketua RW 09 dan Ketua Katar Kel.Sumur Batu Bantu Warga Agar Diterima SMPN 27 Kota Bekasi

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Selain menyisakan beberapa kekecewaan sejumlah warga yang belum lolos PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2024.

Namun lain hal bagi sejumlah pengurus RW yang ada di lingkungan sekolah yang warga nya lolos PPDB. Tentunya perasaan bahagia juga sama dirasakan seperti orang tua dan siswa yang berhasil diterima PPDB.

Salah satunya yang dialami Ketua RW 09 Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Budi Hartono yang di wilayahnya terdapat sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 27.

Budi menyatakan, warga nya yang mendaftar ke SMP Negeri 27 ada 7 Orang dimana 2 orang lolos dengan jalur prestasi dan 5 ini melalui jalur  zonasi dan tidak masuk.

Ketua RW 09 Kelurahan Sumur Batu Kec.Bantargebang Budi Hartono

"Untuk Kelurahan Sumur batu ada 12 RW, kebetulan saya ketua forum nya kita mengajukan 30 siswa Di SMP Negeri 27 dan di detik-detik terakhir akhirnya di terima,"ucapnya saat ditemui. Selasa (30/7/2024).

Namun demikian, kata dia, ada 4 siswa yang akhirnya memilih sekolah swasta. Pasalnya sudah tidak sabar menunggu hasil lolos atau tidak.

[cut]


"Karena menunggu lama jadi ada 4 siswa yang tidak lanjut karena sudah terlanjur daftar di sekolah swasta. Soalnya kemarin nunggu keputusan dari Dinas (pendidikan),"ungkapnya.

Jadi total 72 siswa yang diajukan untuk masuk ke SMPN 27. Semuanya akhirnya bisa terakomodir meski di detik-detik akhir.

"Untuk aspirasi lingkungan sih diterima semua. Kemarin untuk jarak PPDB online kan jaraknya 800 meter sekian paling jauh. Nah di sini kan sudah keluar, makanya kemarin kita diskusikan dengan pihak sekolah kalau bisa semua anak-anak kita diterima,"ucap Budi.

Semua warga yang mau masuk SMP Negeri 27 bisa diakomodir khusunya warga Sumurbatu.

"Masyakarat Sumur Batu antusiasnya tinggi ke SMP Negeri 27, apalagi kondisi ekonomi masyarakat tidak semuanya sama. harapan nya kalau anak-anaknya bersekolah di SMP Negeri, sisi ekonominya bisa terbantu,"kata Budi.

"Harapan saya untuk sistemnya (PPDB) di ubah ya jadi pake per NIK aja per wilayah jadi zonasinya per wilayah saja pengenya kita itu punya otonomi pendidikan sendiri misalkan di Sumurbatu bukan jarak lagi tapi NIK, jika NIKnya warga Sumurbatu ya diterima tapi kalau zonasi kan yang berat RW 01 dan RW 09 untuk RW 01 itu lebih dari 2000 meter. Makanya dari dulu jarang yang diterima kalau pakai jalur zonasi, kecuali jalur prestasi," sambungnya.

[cut]


Di RW 01 Sumur Batu, kata Budi, mengajukan sebanyak 11 orang siswa dan sudah terakomodir 

"Pengennya saya itu pendidikan di Kota Bekasi bikin lah di setiap kelurahan minimal ada lah 2 Sekolah SMP Negeri. Karena sekarang di Sumur Batu itu ada 7000 ribu KK (kepala keluarga) lebih. Kalau cuma satu SMP Negeri yah tidak mungkin mengakomodir semuanya,"tandasnya.

Senada dikatakan Ketua Karang Taruna Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Ibrohim Ahsan, bahwa sistem PPDB justru membuat kegaduhan setiap tahun.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Sumur Batu Ibrohim.

"Ribet banget sistem PPDB, karena adanya jalur zonasi, prestasi ada juga afirmasi. Di kelurahan Sumur Batu itu kan ada 12 RW, kalau ada jalur zonasi pasti warga di RW 01 ga masuk, sedangkan jalur afirmasi harus ada kartu sakti seperti PKH, sedangan warga di Sumurbatu tidak memiliki kartu sakti tersebut dan untuk jalur prestasi itu banyak ketinggalan dengan yang lain-lain,"bebernya.

"Kemarin sempet rame, terutama kita sebagai Karang Taruna ada juga dari pihak RW sempet kewalahan juga karena banyak warga sekitar yang tidak masuk karena banyaknya kendala, untuk yang tidak masuk dari data yang saya terima ada 35 siswa," ucap Ibrahim.

[cut]


"Saya sebagai ketua karang taruna ada yang datang minta tolong, kita harus bagaimana gitu, solusinya satu, kita berkomunikasi dengan pihak sekolah, dari pihak sekolah juga sudah tidak bisa menampung siswa   tapi tetep kami perjuangkan ya Alhamdulillah si ada yang masuk,"tambah pria yang akrab disapa Obet ini.

Warga Sumutbatu, kata dia, tertolong karena adanya SMP Negeri 59. Sekolah ini masih satu gedung yang sama dengan SMP Negeri 27.

"Harapan saya sebagai orang Sumur Batu ini yang diutamakan warga sekitar dulu, dari semua sekolah di kota Bekasi yang kena sampah banyak dapat dari anggaran Bandek (bantuan DKI). Sampahnya juga ada di Sumurbatu, untuk sekolah aja susah banget ya,"pungkasnya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini