KPAD Sebut Kota Bekasi Belum Level Hutama Untuk Kota Layak Anak

Redaktur author photo



inijabar.com, Kota Bekasi- Komisioner Bidang Kesehatan Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi Hadyan Rahmat menyatakan, peran semua pihak dalam pengawasan terhadap anak-anak.

Selain peran orang tua dan guru-guru di sekolah, masyakarat juga turut perperan dalam mendidik anak-anak yang ada di lingkungannya.

Dijelaskan dia, bahwa Hari Anak Nasional itu diperingati setiap tanggal 23 Juli. Hari Anak ini setelah ada konferensi hak anak di PBB, lalu setiap negara harus meratifikasi. Kemudian Indonesia memilih di tangal 23 Juli sebagai hari anak.

"Nah hari ini kalau kita bicara soal Kota Bekasi layak anak predikatnya kan  Nindia untuk Nindia itu kan no 2, kalau no 1 Hutama. Kita belum sampai Hutama baru sampai Nindia, sebenarnya sudah tinggi cuma kan ga bisa juga ni predikat Nindia ini di banga-bangakan karena memang realitasnya di lapangan masih banyak ni ada kekerasan ada penelantaran dan lain-lain,"tuturnya. Minggu (28/7/2024).

Hadyan mengatakan, KPAD Kota Bekasi mendorong kolaborasi ventahelix. Ini lebih konkrit, bagaimana kolaborasi pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap perlindungan anak.

"Di Kota Bekasi ini kan ada namanya ABSAI (Asosiasi Pengusaha Sehabat Anak). Nah seharusnya kan ABSAI ini tidak hanya sekedar dibentuk. Pengusaha-pengusaha yang tergabung di ABSAI tentu perlu di apresiasi tapi setelah meraka bergabung harus ada aksi kongkritnya, bagai mana CSR dari pengusaha-pengusaha yang tergabung di ABSAI ini CSR nya itu bisa di salurkan untuk perlindungan anak," tambahnya.

Dicontohkan Hadyan, seperti beberapa tempat seperti mall tempat laktasinya (tempat menyusui) kurang maksimal dari CSR bisa lebih di maksimalkan, dan banyak fasilitas-fasilitas layan publik seperti di beberapa kelurahan dan kecamatan ruang laktasinya minim.

"ini penting sekali apa lagi di dalam dunia usaha dalam kolaborasi ventahelix aksi kongkritnya CSR diarahkan ke sana dan juga pekerja-pekerja di sektor informal ini juga kan kurang bisa kita memonitor,"tandansya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini