M2 Senggol Sejarah Tri Pindah Dari PAN ke PDIP

Redaktur author photo
Bakal Calon Walikota Bekasi Mochtar Mohamad saat mengisi diskusi malam reboan di kediamannya.

inijabar.com, Kota Bekasi- Persaingan bakal calon walikota Bekasi khususnya di internal PDIP Kota Bekasi antara Mochtar Mohamad dan Tri Adhianto semakin memanas selain saling serang antara pendukung dengan membuka kasus hukum yang melibatkan mereka berdua.

Kini serangan sudah mulai menyenggol sejarah loncat-loncat partai yang dilakukan Tri Adhianto. Bahkan bercerita saat Tri dengan entengnya meninggalkan PAN sebagai kendaraannya saat Pilkada 2018 berpindah ke PDIP.

Cerita tersebut diucapkan Mochtar Mohamad saat mengisi kegiatan rutin diskusi publik malam rabuan yang dilaksanakan di kediaman mantan walikota Bekasi era tahun 2008 tersebut. Selasa (2/7/2024).

Pria yang akrab disapa Babe M2  dengan tegas menolak bertemu dengan Tri Adhianto, apalagi sampai kompromi soal pencalonan di Pilkada Kota Bekasi 2024.

"Seumur hidup saya tidak pernah menolak silaturahmi, tapi dengan Tri Adhianto saya tidak mau ketemu, tiada maaf bagimu. Saya tidak mau ketemu yang pada akhirnya malah merugikan saya,"ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu PDIP Jawa Barat ini. 

Pernyataan keras M2 tersebut disambut meriah tamu yang hadir. Selain itu, M2 juga menanggapi keraguan sebagian pihak tentang keseriusannya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 nanti.

"Kepada bapak ibu sekalian, baik pendukung saya, maupun penyusup yang hadir disini, saya sampaikan saya tidak main-main,"ujarnya.

M2 juga mengaku, akan membuktikan bagaimana popularitas dan elektabilitas dirinya lebih tinggi dari Tri Adhianto. Menurutnya, pertarungan di internal PDI Perjuangan boleh saja terjadi.

"Saya sudah dari tahun '92 (jadi kader partai) masa mau dikalahkan dengan kader baru. Apalagi saudara Tri ini kan kita tahu dulu dia dari Demokrat, terus ke Golkar, PAN, baru kemudian ke PDIP. Memang salah kita juga dulu kenapa terima dia (di PDIP)," ujar M2.

M2 juga menegaskan, majunya dirinya adalah bentuk perjuangan untuk kemajuan Kota Bekasi, ia mengaku tidak takut untuk berperang melawan siapapun dalam kontestasi Pilkada 2024.

"Saya tidak takut melawan siapapun, entah dari luar partai, apalagi dari dalam partai, tidak ada itu namanya bargaining-bargaining, tidak ada yang bisa sogok saya, saya akan maju sampai titik darah penghabisan,"tandasnya.(akbr)

Share:
Komentar

Berita Terkini