Membludak Capim KPK, Rocky Gerung: Proses Seleksi Harus Fair

Redaktur author photo
Pengamat Politik Rocky Gerung.

inijabar.com, Jakarta- Pengamat politik Rocky Gerung menyebut, terdapat semacam optimisme terhadap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pasca nanti setelah pergantian kepala negara dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo.

Hal tersebut dikatakanya menanggapi banyaknya minat pendaftar  untuk posisi calon pimpinan KPK seperti dikutip di kanal youtube Rocky Gerung. Selasa (16/7/2024).

Salah satu pendaftar capim KPK tersebut yakni Sudirman Said, mantan menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sekedar diketahui, Panitia Seleksi (Pansel) KPK telah menutup pendaftaran calon pimpinan (Capim) dan calon dewan pengawas (Dewas) untuk lembaga antirasuah itu pada Senin, 15 Juli 2023 pukul 23.59. 

Wakil Ketua Pansel KPK, Arif Satria mengatakan, para pendaftar yang sudah menyertakan dokumennya memiliki latar belakang yang beragam.

"ASN (aparatur sipil negara), akademisi, aparat penegak hukum lembaga negara, praktisi, dan civil society organization," kata Arif dalam keterangan videonya, Selasa (16/7/2024).

[cut]


Arif menjelaskan, adapun hingga penutupan jumlah pendaftar mencapai total 525 orang.

"Capim 318 orang dan calon Dewas 207 orang," ujarnya.

Pendaftar Capim dan Dewas KPK didominasi oleh laki-laki. Untuk Capim KPK, jumlah pendaftar laki-laki sebanyak 298 orang dan pendaftar perempuan sebanyak 20 orang. Sementara untuk calon Dewas KPK, pendaftar laki-laki mencapai 184 orang, dan perempuan sebanyak 23 orang.

Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada Rabu 24 Juli 2024 melalui laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi https://kpk.go.id dan laman resmi Kementerian Sekretariat Negara https://www.setneg.go.id.

Arif menambahkan, setelah melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya, akan dipilih 10 nama capim dan 10 nama calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

[cut]


Membludaknya minat di seleksi Capim KPK termasuk ikut sertanya Sudirman Said ini jadi menarik, meskipun KPK sering dianggap tidak berguna dalam situasi politik saat ini.

Ternyata peminat untuk menjadi KPK itu membludak, padahal selama ini dianggap bahwa sebenarnya sudah tidak ada gunanya lagi KPK ini dengan situasi politik seperti sekarang. 

Apakah mereka termasuk Sudirman Said ini tertarik untuk maju karena ini akhir pemerintahannya Jokowi dan berharap di era Pak Prabowo ini berubah.

Rocky Gerung merespons pandangan tersebut dengan menyebut bahwa terdapat semacam optimisme dari tokoh-tokoh seperti Sudirman Said. 

"Keliatan itu ada semacam optimisme dari orang kaya Sudirman Said yang kita kenal wataknya. Dia tahu bahwa dia punya banyak informasi tentang kejahatan politik lewat korupsi itu. Jadi kalau dia simpan itu sekedar memori, itu artinya dia tidak bertanggung jawab. Kalau saya baca watak Pak Dirman Said ini, dia ingin memanfaatkan sisa energi dia itu untuk memberantas korupsi," ujar Rocky Gerung.

[cut]


Lebih lanjut, Rocky Gerung menekankan pentingnya peran media dalam mengawasi proses ini. 

"Kan Pers mesti tanya apa yang akan dilakukan Pak Prabowo kalau orang-orang yang berpotensi untuk memberantas korupsi ini terhalang oleh regulasi atau perintah yang ada DPR untuk menyingkirkan mereka,"ucapnya.

Menurut Rocky, ini adalah ujian etik bagi kepemimpinan baru yang seharusnya mensponsori orang-orang bersih untuk mengembalikan KPK ke jalur yang benar.

Dengan panitia seleksi yang dipilih oleh Presiden Jokowi, kata dia, muncul pertanyaan mengenai apakah proses pemilihan ini akan berjalan secara adil dan transparan.(putri)

Share:
Komentar

Berita Terkini