Temui Dedi Mulyadi, Saksi Dede Tuding Iptu Rudiana Yang Suruh Bersaksi Bohong

Redaktur author photo


Saksi Dede (kiri) dan Dedi Mulyadi

inijabar.com, Kabupaten Cirebon- Langkah Dedi Mulyadi masuk di kasus pembunuhan Vina Cirebon dengan menemui banyak pihak yang terlibat dalam kesaksian kasus tersebut mulai terkuak.

Dedi Mulyadi hanya belum pernah bertemu Iptu Rudiana selaku orang tua korban Eki. Namun Dedi berhasil perlahan tapi pasti tabir dari kasus menghebohkan sejak 8 tahun lalu ini.

Kemunculan saksi Dede yang berani bicara jujur ke publik yang juga secara terang-terangan mengakui bahwa dia diperintah untuk memberikan kesaksian palsu oleh Iptu Rudiana dan Aep yang merupakan saksi lainnya. 

Dede secara jujur bicara di kanal YouTube Dedi Mulyadi berjudul Dede Temui KDM - Akui Kesaksian di BAP yang Melahirkan Delapan Terpidana Palsu pada Sabtu (21/7/2024).  

Dede sempat menceritakan awal mula dia bertemu Aep. Ternyata mereka pernah bekerja di tempat yang sama, yakni tempat steam (tempat cucian mobil). Sayangnya, Dede hanya bekerja selama kurang lebih 3 minggu di sana. 

[cut]


Selama bekerja di sana, kata Dede, Aep pernah bermasalah dengan anak-anak yang nongkrong di depan SMP yang letaknya dekat dengan tempat steam.  

Meskipun kala itu dia sedang tidak masuk kerja, Dede tahu Aep dipukuli mereka lantaran dia dan salah satu anak punk bernama Aceng pernah membawa perempuan yang bukan muhrimnya. 

Selain itu, Dede juga menyebut tahu jika Aep masuk dalam pusaran kasus pembunuhan Vina Cirebon. Karena Aep, Dede pun masuk ke dalam pusaran tersebut.

Saat ditanya Dedi Mulyadi, kapan Dede mengetahui adanya kejadian pembunuhan Vina dan Eki. Lalu Dede menjawab dengan tegas.

“(Tahu ada pembunuhan) Dua hari setelah kejadian. Dengar-dengar ada kecelakaan,"ujar Dede.

"Yang ngajak saya jadi saksi Aep. (Diajak jadi saksi) sesudah penangkapan. Kurang lebih dua sampai tiga hari penangkapan jadi saksi. Awalnya malam-malam Aep telepon, ‘De antar ke Polres’. Posisi saya di rumah,” terang dia. 

[cut]


Ketika Dede bertanya untuk apa Aep ke Polres, Aep menjawab untuk menjadi saksi lantaran anaknya Rudiana meninggal. Dede yang tidak tahu apa-apa pun diminta untuk ikut-ikut saja.

Awalnya Dede mau mengantar Aep ke Polres karena khawatir Aep tidak tahu jalan di Cirebon lantaran teman kerjanya itu merupakan perantau.

“Aep bilang, ‘Udah entar ikutin aja’,” katanya. 

Dede menduga Aep dan Rudiana sudah saling bicara satu sama lain. Ini membuat Dede bingung. 

“Saya ingin enggak mau jadi saksi cuma saya sudah di dalam (Polres). Saya bingung, saya takut, saya enggak ngerti hukum,” ujar Dede.

“Sebelum masuk (Polres) dibilang dulu, ‘Kamu bilang lagi nongkrong di warung ada gerombolan anak-anak bawa bambu lempar batu’. Aep dan Rudiana yang ngasih tahu saya,” sambung dia. 

[cut]


Dede menyadari jika perbuatannya salah. Dia mengaku tidak tenang selama ini dan ingin bicara sejujurnya.

“Dari pas viral ingin berkata jujur. Saya keluar sendirian bisa apa. Sebenarnya saya merasa berdosa. Masuk ruangan terus di BAP. Terus ditanya kamu di warung? Iya. Sesuai skenario BAP. Di BAP satu jam setengah,” terangnya.  

Dede mengatakan dia bukan orang yang diberi upah setelah membuat BAP ini. 

“Saya tanya Aep kenapa gini. Udah biarin aja katanya. Aep pernah bilang ke saya, ‘Saya kesal sama orang-orang itu karena pernah mukulin saya’,”tutur Dede.

Dedi Mulyadi sempat memberi tahu Dede, kalau dirinya melaporkan Dede dan Iptu Rudiana ke Bareskrim Mabes Polri. Terkait dugaan kesaksian palsu.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini