Gagal Ginjal Tuntas dengan Penerapan Islam

Redaktur author photo


Ilustrasi

SUNGGUH memprihatinkan, sejak 2023 hingga kini ada 202 anak di Jawa Barat menjalani cuci darah akibat gangguan ginjal. Supaya kasus anak dengan gangguan ginjal tidak meningkat secara terus menerus maka diperlukan upaya pencegahan yang masif dan rutin.

Tidak bisa dimungkiri, saat ini gaya hidup serba instan menjamur. Berbagai produk makanan olahan cepat saji telah menjadi solusi praktis bagi para orang tua yang sibuk bekerja, dan hal itu sangat memengaruhi pola makan sehari-hari.  Ditambah dengan berbagai makanan dan minuman kemasan tinggi gula yang sangat digandrungi anak-anak.

Di sisi lain, faktor kemiskinan juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Faktanya, saat ini harga pangan banyak mengalami lonjakan harga sehingga akses untuk mendapat pangan bergizi masih terasa sulit bagi kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Ditambah, rendahnya literasi dan pengetahuan serta cara berpikir masyarakat yang pragmatis, akibatnya mereka cenderung untuk memilih makanan serba instan dan murah meriah asal mengenyangkan. 

Pola hidup tidak sehat mendominasi penyebab gagal ginjal, diantaranya adalah kebiasaaan mengonsumsi minuman dan makanan yang tinggi gula.  Hal itu dituturkan oleh Dokter Eka Laksmi Hidayati, Sp.A.(K). 

Senada dengan itu, Dokter spesialis penyakit dalam dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal secara umum terjadi melalui proses yang panjang dari berbagai faktor kebiasaan dan lingkungan, tidak disebabkan oleh faktor tunggal semata.

[cut]


Dalam kacamata kapitalisme. Prinsip usaha yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Selama produk makanan dan minuman digemari masyarakat, mereka akan memproduksi sebanyak-banyaknya, supaya untung, tanpa memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan masyarakat.

Diperlukan tanggung jawab negara dalam penetapan standarisasi produk yang aman dan juga halal, sebagai bentuk preventif  untuk kesehatan masyarakat. Juga tindakan kuratif dari pelayanan kesehatan untuk menyelamatkan nyawa rakyat bagi yang sudah terkena penyakit gagal ginjal. Semua ini harus menjadi prioritas dan tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan ekonomi. 

Dalam sistem kapitalisme, jaminan pemenuhan kebutuhan pokok yang bersifat individu dan kolektif, melalui tersedianya produk pangan yang aman dan juga halal serta ketersediaan layanan kesehatan yang gratis dan mudah dijangkau adalah ibarat harapan kosong. Karena negara hanya sebagai regulator, tidak berperan maksimal dalam mengurus pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya.

Solusi Islam

Pemenuhan kebutuhan pokok berupa makanan yang sehat lagi baik serta layanan kesehatan, bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga negara, yang memiliki peran sentral sebagai berikut.

Pertama, kesejahteraan warga dengan kemudahan mengakses kebutuhan pangan yang aman dan sehat dijamin oleh negara, dengan cara mengontrol dan mengawasi pasar dan proses distribusi bahan pangan, untuk mencegah pedagang berbuat nakal dan curang. Sehingga rakyat dapat membeli makanan alami, seperti susu, telur, daging, buah, sayur, dan pangan lainnya dengan harga terjangkau. 

[cut]


Kedua, regulasi untuk industri makanan dan minuman diatur secara ketat oleh negara supaya sesuai ketentuan makanan halal dan tayib, yakni tidak mengandung bahan-bahan haram dan berbahaya, yang bisa memicu munculnya penyakit degeneratif seperti gagal ginjal, diabetes, kanker dan jantung.

Ketiga, edukasi secara holistik melalui lembaga layanan kesehatan, pendidikan, media massa, dan berbagai tayangan edukatif menarik dilakukan oleh negara sehingga masyarakat memahami kriteria makanan halal dan tayib yang diperintahkan dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat, jaminan pemberian layanan kesehatan secara gratis kepada seluruh rakyat, seperti cek kesehatan secara berkala, deteksi dini penyakit,  penanganan intensif bagi penderita penyakit kronis, dan layanan kesehatan lainnya. 

Kelima, pelaku industri yang menyalahi ketentuan peredaran makanan dan minuman halal dan tayib ditindak dan diberi sanksi tegas.

Keenam, sistem pendidikan Islam diterapkan dengan berbasis akidah Islam, diantaranya pengajaran terkait materi pola hidup sehat yang membentuk pola pikir sehat dan fisik yang kuat.

Semua kebijakan ini hanya bisa diterapkan secara komprehensif dan sistemis, dalam negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh (kafah) dalam segala aspek kehidupannya. Sehingga anak-anak dan masyarakat pada umumnya bisa hidup sehat dan sejahtera.

Ditulis Oleh : Ummu Fahhala, S.Pd.- Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi


Share:
Komentar

Berita Terkini