Kabar Tak Ada Dokter Penyakit Dalam dan HD, Pihak RS St.Elisabet Rawalumbu Bilang Begini

Redaktur author photo
RS.St Elisabeth Rawalumbu Kota Bekasi

inijabar.com, Kota Bekasi- Adanya kabar terkait kekosongan tenaga dokter penyakit dalam dan poliklinik HD di RS St.Elisabeth Rawalumbu yang sudah satu bulan mengalami kekosongan.

Pihak rumah sakit swasta yang berada di jalan raya Narogong 202 Kemang Pratama Rawalumbu Kota Bekasi sebetulnya akan memberikan jawabannya tapi tidak untuk saat ini di karenakan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan management RS St Elisabeth.

Hal itu dikatakan Direktur Penunjang Umum RS. St Elisabeth Dimas saat ditemui di rumah sakit type C di wilayah Rawalumbu tersebut.

"Saat ini saya akan berkomunikasi dengan pihak management untuk menjawab persoalan ini, intinya memang sedang ada masa peralihan tapi itu belum satu bulan baru dua Minggu,"ucapnya. Selasa (20/8/2024)

Dimas menjelaskan, bukan ada kekosongan dokter di RS st. Elisabeth itu, tetapi sedang ada peralihan, dalam masa peralihan ini dr. Dwi masih praktek di RS St. Elisabeth sambil menunggu peralihan tersebut.

"Nanti kalau ada dokter yang baru. Dia lah yang baru itu yang akan bekerja,"ucapnya.

Dia menegaskan, untuk wawancara (detail) masalah ini. Pihaknya belum siap.

"Saya belum siap bang takut nanti ada kesalahan komunikasi nantinya saya kan perlu dapet konfirmasi masu dulu artinya apa yang beredar dan seperti apa kalau ujung-ujung saya di wawancara permasalahanya kalau berbicara saya juga kan harus berkoordinasi pelayanan HDnya juga,

"Untuk kekosongan itu kan sampai 4 Agustus (2024) masih dr.Dwi.  Baru nanti akan digantikan dengan dokter yang baru. Untuk wawancara resmi nya saya akan bersabar dengan bapak Firdaus selaku humas RS st. Elisabeth nanti beliau kan menghubungi ke pinak ini jabar.com," tutupnya.

Sekedar diketahui, sebelumnya diinformasikan keluarga pasien bahwa sudah sebulan ada kekosongan dokter yang menangani penyakit dalam dan ginjal hipertensi termasuk klinik HD (hemodial) nya tidak ada dokter penanggung jawab karena dokter lama sudah tidak bekerja lagi. Pasien-pasien tidak dapat obat.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini