Kekosongan Dokter Ginjal Hipertensi di Rs.Elisabeth Rawalumbu Bikin Pasien Tak Terlayani

Redaktur author photo
Banner jadwal praktek dr.Edi masih terpampang di halaman depan RS.St Elizabeth Rawalumbu.

inijabar.com, Kota Bekasi- Keluhan pasien di Poly Bedah di RS St.Elisabeth yang merasa terlantar karena kekosongan dokter berlangsung sekitar sebulan.

Di ruang Hemodialisa terlihat pasien-pasien terlantar karena pihak RS.St Elisabeth seolah tidak peduli.

"Pasien tidak terlayani karena kekosongan dokter ginjal hipertensi yang tidak kunjung praktek sebagai penanggung jawab,"ujar salah satu pasien. Selasa (20/8/2024).

Sedangkan masalah yang dihadapi para pasien yang sudah harus nya kontrol kesehatan rutin menjadi tertunda karena ketidak hadiran dokter nya

Terlebih lagi obat yang mereka harus pakai jaga sudah habis lama (sekitar 3 minggu) dan sampai sekarang masih belum jelas bagaimana nasib mereka  selain hanya terpampang banner prakteknya.

Kasihan nasib pasien Hemodialisa apalagi yang pasien BPJS tidak mendapat perhatian serius.

"Ada 1pasien 2 minggu yang lalu masuk UGD tapi disuruh pulang lagi karena belum ada Dr. Edy nya pak,"ucap salah satu keluarga pasien RS.St Elisabeth.

"Pasien BPJS menjadi terlantar kerana tidak ada penanggung jawab dan kehabisan obat lalu bisa menemui ajal krn kecerobohan RS yang memutus dokter ginjal hipertensi terburu-buru tanpa melihat kesiapan kehadiran dokter penanggung jawab pengganti,"sambungnya.

Sementara Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan BPJS Kesehatan harus turun menegur Manajemen RS St.Elisabeth.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini