inijabar.com, Kuningan- Persiapan dalam menata segala aspek pendukung sedang dilakukan pihak Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) yang sebelumnya dikenal sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bhakti Husada Kuningan.
Seiring dengan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 544/E/O/2024. Perubahan status ini merupakan hasil perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil memuaskan.
Anggota Juang Kencana dan pengajar di UBHI Kuningan, Drs. D. Rusyono, M.Si mengatakan dengan perubahan status dari STIKes menjadi UBHI, pihaknya merasa bersyukur atas anugerah tersebut.
“Ini adalah buah dari perjuangan yang panjang dan tidak mudah,”kata dia.
Menurutnya, bersyukur atas nikmat adalah kunci untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah.
“Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mengingatkan tentang pentingnya bersyukur dan jangan sampai berkufur. Nikmat itu bukan hanya dalam bentuk materi atau kekayaan, tetapi segala aspek kehidupan,” tambahnya.
UBHI kini menawarkan program studi baru seperti Bisnis Digital dan Pariwisata, di samping program studi yang sudah adal seperti Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan.
“Kami harus segera menata dan melengkapi segala aspek pendukung untuk program studi baru ini, termasuk dosen, sarana prasarana, dan kurikulum,” kata Rusyono.
Dengan status barunya sebagai universitas, UBHI diharapkan dapat memperkuat sektor pendidikan di Kabupaten Kuningan dan mendukung visi Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan dan Wisata.
“Kami berharap kehadiran UBHI akan mendongkrak minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di daerah ini,” ujar Drs. D. Rusyono.
Mengakhiri pernyataannya, Drs. D. Rusyono mengutip pepatah bijak dan pantun sebagai bentuk syukur dan harapan.
“Dari Cipaku ke Bunderan HI, pulangnya membeli jambu batu. Dari STIKKU menjadi UBHI, Tetap terdepan dalam mutu,” harapnya.(rojik)
.jpeg)
