inijabar.com, Kota Bekasi- Seringnya acara Pemkot Bekasi dihadiri salah satu bakal calon walikota Bekasi yakni Tri Adhianto membuat imej ketidaknetralan pemerintahan daerah tersebut muncul kembali.
Padahal Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad dengan jajarannya serta unsur Forkopimda sudah menandatangani pakta integritas untuk mensukseskan dan juga bersikap netral dalam Pilkada 2024.
Meski belum masuk tahap penetapan pasangan calon. Namun bagi para calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada 2024 harus punya rasa malu ketika diundang oleh oknum Pemkot Bekasi apalagi kalau tidak diundang.
Hal itu dikatakan Praktisi Hukum asal Kota Bekasi Andi Muhamad Yusuf. Menurut dia, munculnya seorang calon dikegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah hanya persoalan etika saja.
"Harusnya si calon walikota nya juga harus punya malu. Meski pun seandainya benar diundang. Apalagi jika ga diundang ya ngapain hadir kan malu harusnya. Itu kan soal moral etika aja,"ucap Andi Muhamad Yusuf. Senin (5/8/2024).
Terpisah, polemik kehadiran Tri di acara Hari Koperasi ke 77 tingkat Kota Bekasi yang dilaksanakan pada Minggu 4 Agustus 2024 bertepatan memakai lokasi di area Car Free Day, sudah diklarifikasi oleh Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Rita Hartati.
"Dalam rapat persiapan kegiatan tersebut Saya dan Pak Karto sebagai ketua penyelenggara senantiasa mengingatkan agar menjaga netralitas dan untuk tidak mengundang siapapun balon (bakal calon) walikota Bekasi 2024,"ucap Rita.
Senada dikatakan Kasatpol PP Kota Bekasi Karto yang juga mengaku tidak mengundang semua bakal calon walikota atau calon wakil walikota Bekasi 2024.
"Dia (Tri) engga diundang naik panggung dewek,"tandasnya.(*)
.jpeg)
