Aktifis Senior GMNI Sebut Kasus Intoleransi ASN Jangan Dipolitisir

Redaktur author photo

 

Aktifis senior GMNI Nyimas Sakuntala Dewi

inijabar.com, Kota Bekasi- Kejadian seorang ASN di lingkup Dispora Kota Bekasi yang video nya viral sedang ribut terkait pelarangan beibadah  tetangga nya yang menggunakan rumah nya sebagai tempat ibadah.

Berita dan video tersebut seolah angin segar bagi kelompok pendukung salah satu paslon untuk menyudutkan paslon lain bersikap intoleransi.

Aktifis Perempuan di Kota Bekasi Nyimas Sakuntala Dewi mengungkapkan kekecewaan atas terjadi nya insiden seorang ASN yang melakukan pelarangan tersebut.

Namun, kata dia, jangan juga isu tersebut dijadikan mainan untuk menjadi serangan politik pada salah satu pasangan calon di Pilkada Kota Bekasi.

"Terkait perbuatan ASN tersebut. Kita dorong Pj Walikota Bekasi bapak Raden Gani Muhamad untuk mengklarifikasi kejadiannya itu. Dan untuk pasangan calon Pilkada jangan mainkan isu itu untuk keuntungan politik untuk menyerang paslon lain. Padahal kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan paslon mana pun,"ungkap aktifis senior GMNI ini. Minggu (22/9/2024).

Wanita yang akrab disapa Bunda Nyimas ini menegaskan, isu toleransi sudah selesai di Kota Bekasi  yang dirajut oleh walikota Mochtar Mohamad serta walikota Bekasi Rahmat Effendi.

"Persoalan toleransi sudah kelar di jaman bapak Rahmat Effendi dan saat ini tinggal dijaga dan dipelihara saja. Jadi jangan ada yang mengkalim seolah paling toleran dengan menuding pihak lain intoleran,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini