Minta Maaf, Cawabup Garut Ini Sebut Garut Terkutuk Belum Bisa Maju

Redaktur author photo
Bakal Calon Wakil Bupati Garut Putri Karlina

inijabar.com, Garut- Pernyataan Calon Wakil Bupati Garut, drg. Hj. L. Putri Karlina yang menyebut Garut Terkutuk Belum Bisa Maju.  Garut tak akan pernah dapat pemimpin yang benar, akibatnya Garut tidak bisa maju.

Hal itu diucapkan Karlina pada acara deklarasi dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kamis 29 Agustus 2024 di sekretariat kantor DPD PAN Garut.

Meskipun politisi asal PDIP ini sudah menyampaikan klarifikasi terkait ucapannya yang kontroversial, namun hal masih saja menjadi perbincangan hangat.

Salah satu yang sudah bersuara yakni mantan Bupati Garut 2 periode, Rudy Gunawan. 

Dirinnya menyarankan sebaiknya para calon pemimpin berkata yang baik baik saja.

” Kalau menghina tanah jangan, menghina para leluhur jangan, menghina pemimpin pemimpin terdahulu jangan. Itu akan menimbulkan ketidakpercayaan dan menurunkan elektabilitas, mungkin yang tadinya mau memilih, kok gini. Sudahlah ngomong yang baik baik saja,” ucapnya.

[cut]


Menurut Gunawan, tanah Garut itu tanah yang gemah ripah loh jinawi, tanah yang penuh berkah, tanah yang. Memberikan kebaikan pada siapapun.

Karlina sendiri secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang sempat menuai kontroversi beberapa hari lalu. 

Pernyataan kontroversial Putri karena menyebut Garut selalu 'Mahiwal' dan lain dengan yang lain serta muncul pula mitos bahwa Garut itu berada dalam Kutukan atau Dikutuk.

Permintaan maaf tersebut diungkapkannya usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsolidasi DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Garut yang berlangsung di Fave Hotel pada Jumat (6/9/2024). 

Dalam wawancara dengan awak media, Putri Karlina yang berpasangan dengan H. Abdusy Syakur Amin sebagai calon Bupati Garut periode 2024-2029, menjelaskan, ucapannya didorong oleh semangat mudanya yang berlebihan

Putri Karlina mengakui bahwa kritikannya bukan bertujuan untuk menghina, melainkan demi perbaikan bagi masa depan Kabupaten Garut. 

[cut]


"Maafkan atas semangat anak muda ini kita tahu bahwa semangat anak muda ini berlebihan tetapi tetap saja kami menginginkaan perbaikan," ungkap Putri di hadapan sejumlah wartawan.

Dia merasa bahwa dirinya harus menghormati dan mengapresiasi keberhasilan para pemimpin sebelumnya, termasuk Rudy Gunawan dan Helmi Budiman yang pernah memimpin Garut. 

"Saya menghormati apa yang sudah dicapai oleh Pak Rudy dan Pak Helmi. Namun, sebagai generasi muda, saya juga memiliki hak untuk memberikan kritik," terang Putri.

"Tentu saja, kritik harus didasari oleh evaluasi dan tanggung jawab, bukan sekadar kritik asal, tanpa dasar," lanjutnya.

"Saya tidak bermaksud menghina siapa pun dengan kata-kata tersebut. Saya sudah memberikan klarifikasi, dan saya sadar dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini menganggap hal itu wajar saja," tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini