PKB Kota Bekasi saat menggelar Mikercab II dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada Jabar |
inijabar.com, Kota Bekasi - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Acep-Gita hadir di acara Miskercab (Musyawarah Kerja Cabang) II Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada Jabar 2024 pada Jumat (25/10/2024).
Selain dihadiri paslon nomor urut 1 tersebut dan Ketua DPC PKB Kota Bekasi Rizky Topananda, juga hadir Ketua DPW PKB, Syaiful Huda serta Sekretaris Dewan Syuro, Sudjatmiko.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dewan Syuro yang juga anggota Legislatif DPR RI, Sudjatmiko menyebut Muskercab yang digelar merupakan langkah pemetaan politik dalam memenangkan pasangan yang di usung langsung oleh PKB.
"Strategi pemetaan politik dan penguatan pergerakan untuk pasangan Kiyai Acep dan Gita untuk Jabar di Kota Bekasi sudah matang. Program hingga pergerakan kader ke wilayah untuk memilih pasangan nomor urut 1 Jabar ini sudah diperkuat," kata Sudjatmiko yang juga dewan komisi 5 DPR RI kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, saat pemilihan legislatif (pileg) kemarin, PKB Kota Bekasi membuat sejarah baru, dimana, mampu meraih 5 kursi DPRD yang sebelumnya hanya 1 kursi.
Oleh karena itu, ia meyakini, dengan pergerakan, pemetaan dan semangat yang sama mampu membawa KH Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina ke kursi Gubernur Jawa Barat.
"Dengan langkah yang sama ditambah strategi baru, suara Jabar di Kota Bekasi kuat untuk pasangan kami," ungkapnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Jabar, KH Acep Adang Ruhiyat mengapresiasi strategi dan semangat kader DPC PKB dalam memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernurnya.
"Luar biasa Kota Bekasi. Dengan jumlah penduduk terbanyak dan suara PKB yang begitu luar biasa di Kota Bekasi, saya yakin mampu memperoleh suara banyak di Jabar," papar Kiyai.
Kemudian, ditempat yang sama, Wakil Gubernur Jawabarat, Gitalis Dwi Natarina mengungkapkan, sebagai penunjang langkah kemenangan, dirinya mengaku telah menguatkan program kabar Bahagia 4 kartu.
"Kita memiliki program seperti kartu keluarga bahagia, kartu pendidikan bahagia, kartu wirausaha dan pra kerja, kartu insentif guru ngaji. Belajar dari pemerintah dahulu bahwa kartu ini dapat memberikan kemudahan masyarakat," tuturnya.
Selain itu, penguatan program pemutusan mata rantai kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, juga ditekankan Gita Dwi Natarina.
"Kita akan memutus rantai kekerasan pelecehan seksual dan memberikan pendampingannya. Penting menyediakan tempat pengaduan khusus yang aman dan nyaman bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan, serta dukungan hukum dan bimbingan psikologis," ujarnya.(*)